news
Langganan

Sum Kuning dan Rekayasa Hukum yang Sangat Merugikan Korban Kejahatan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mariyana Ricky P. D. Moh. Khodiq Duhri  - Espos.id News  -  Minggu, 21 Agustus 2022 - 07:00 WIB

ESPOS.ID - Liputan media massa mengenai Sum Kuning. (Istimewa)

Esposin, SOLO – Sum Kuning bernama asli Sumaridjem adalah seorang gadis penjual telur ayam yang mengalami nestapa akibat diperkosa sekelompok orang pada 1970 lalu, yang sampai saat ini pelaku dari tragedi itu masih tak terpecahkan.

Pada 21 September 1970, Sum Kuning diculik, dibius, lalu diperkosa oleh  beberapa  pemuda  yang  diduga  anak-anak orang berpengaruh di Jogja. Kronologinya, Sumaridjem sedang menunggu bus yang lewat rute Ngampilan. Sewaktu ia berjalan di sebelum timur Asrama Polisi Patuk, tiba-tiba diseret masuk ke dalam mobil oleh beberapa orang lelaki. Kisah lengkap bisa dibaca di Mengenang Nestapa Kasus Sum Kuning yang Tak Terpecahkan.

Advertisement

Babad Joko Tingkir tak banyak memuat mengenai biografi Sultan Pajang, namun beberapa bagian dalam babad tersebut mengisahkan asal-usulnya. Berdirinya Kerajaan Pajang pada akhir abad ke-16 M merupakan tanda berakhirnya kerajaan Islam yang berpusat di pesisir utara Jawa.

Kerajaan kemudian bergeser masuk ke pedalaman dengan corak agraris. Pendirian Kerajaan Pajang tak terlepas dari keruntuhan Kerajaan Demak. Pada akhir kekuasaan Kerajaan Demak, terjadi peperangan antara Aryo Penangsang [Adipati Jipang Panolan] dan Joko Tingkir [menantu Sultan Trenggono/raja ketiga Kerajaan Demak]. Ulasan lengkap bisa dibaca di Asal Usul Joko Tingkir Dalam Babad Joko Tingkir.

Dua punden berundak di situs Candi Menggung di Dusun Nglurah, Desa/Kecamatan Tawangmanggu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah merupakan situs pemujaan yang mengarah ke Gunung Jobolarangan atau Gunung Lawu Tua.

Advertisement

Merujuk penelitian dengan metode vulkanostratigrafi yang dilakukan Dudi Hermawan dan Lano Adhitya Permana pada 2018, sistem gunung berapi di sebelah selatan sesar Cemorosewu, disebut sebagai Gunung Api Lawu Tua atau Jobolarangan, berumur lebih tua daripada sistem Gunung Api Lawu Muda yang berada di sebelah utara sesar tersebut. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Candi Menggung Tawangmangu Memuja Gunung Lawu Tua, Jobolarangan.

Kementerian Pertanian memperkenalkan talas belitung atau yang dikenal dengan umbil kimpul sebagai makanan yang cocok untuk menggantikan nasi dari beras. Kimpul dinilai cocok untuk pengidap diabetes dan menu diet sebagai salah satu upaya diversifikasi pangan.

“Kimpul adalah komoditas penghasil karbohidrat nonberas dari golongan umbi-umbian, selain ubi kayu dan ubi jalar. Kimpul punya potensi sebagai pengganti nasi,” kata Inna Dwi Hidayah dari Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian di Jakarta seperti dilansir Antara pada Jumat (19/8/2022). Ulasan lengkap bisa dibaca di Umbi Kimpul, Calon Pengganti Nasi yang Diperkenalkan Kementan.

Advertisement

Pembahasan semua topik di atas bisa dibaca hingga tuntas di kanal Espos Plus. Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Advertisement
Ichwan Prasetyo - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif