news
Langganan

STASIUN PEMANTAU GUNUNG MERAPI : Stasiun Pemantau Dibobol Pendaki - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sunartono Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Minggu, 30 November 2014 - 11:15 WIB

ESPOS.ID - Gunung Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianregional.com, SLEMAN - Stasiun Pemantau Multiparameter di kawasan lereng Gunung Merapi dibobol pendaki, Jumat (28/11/2014).

Informasi yang dihimpun Harianregional.com, pendaki memanfaatkan stasiun itu untuk berlindung saat terjadi cuaca ekstrim serta memakan makanan yang tersimpan di dalamnya.

Advertisement

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY sudah melakukan pengecekan dan perbaikan infrastruktur stasiun yang berlokasi di Pasar Bubrah dengan ketinggian 2.680 Mdpl pada Sabtu (29/11/2014) kemarin.

Secara fisik stasiun itu berupa bangunan rumah berdinding beton berukuran 3 x 4 meter yang berfungsi melindungi alat pemantuan multiparameter.

Bangunan itu dikelilingi pagar yang juga digembok. Di dalamnya terdapat berbagai peralatan pemantauan yang berjalan secara otomatis.

Advertisement

Peristiwa pembobolan itu berawal ketika salah satu organisasi mahasiswa asal perguruan tinggi di Jawa Tengah camping di area bawah camp pendakian atau kawasan Gajah Mungkur, Kamis (27/11/2014).

Setelah camping, para pendaki memutuskan untuk melanjutkan pendakian. Meski demikian ada satu pendaki yang tertinggal jauh dari rombongan.

Ketika berusaha menyusul, pendaki tersebut justru tersesat sampai di area Pasar Bubrah. Pada Kamis (27/11/2014) malam pendaki yang dirahasiakan identitasnya itu kemudian bertemu cuaca ekstrem dengan sedikit badai di area tersebut. Saat panik, dia melihat ada bangunan yang tak lain adalah bunker stasiun multiparameter.

Advertisement

Pendaki menjebol gembok pintu dan pagar. Seorang diri dia bermalam di dalam stasiun multiparameter sekaligus memakan sejumlah logistik yang tersimpan sebagai persediaan tim BPPTKG.

Ia ditemukan teman-temannya di dalam stasiun setelah melakukan pencarian berjam-jam pada Jumat (28/11/2014) siang. Para pendaki kemudian menginformasikan hal itu kepada tim SAR dan diteruskan ke BPPTKG DIY.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif