news
Langganan

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Naik, Kirab Budaya hingga Upaya Pembebasan Bersyarat Napi yang Merawat Anak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Selasa, 19 Agustus 2014 - 10:29 WIB

ESPOS.ID - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 19 Agustus 2014

Esposin, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (19/8/2014), memberitakan Ratusan warga tumpah ruah di jalan Kampung Kadipiro RT 007/RW 004, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (18/8/2014) sore. Sekitar 18 tim yang mengikuti Kirab Budaya Kreasi.

Kabar lain, otoritas Rutan Kelas I Solo bakal mengupayakan pembebasan bersyarat bagi napi yang merawat anaknya di rutan, NK. Selain itu ada pula kabar Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Naik.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 19 Agustus 2014 berikut;

FASILITAS WAKIL RAKYAT: Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Naik

Advertisement

FASILITAS WAKIL RAKYAT: Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Naik

Tunjangan perumahan untuk para anggota DPRD Solo periode 2014-2019 dipastikan meningkat mulai tahun depan. Kepastian ini didapat menyusul rencana Sekretariat DPRD dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Pemkot Solo melakukan appraisal atau penaksiran terhadap rumah dinas Ketua DPRD Solo.

Sekretariat Dewan (Setwan) mengaku teledor lantaran selama satu periode (2009-2014) hanya terjadi dua kali peningkatan tunjangan perumahan. Padahal tunjangan perumahan para wakil rakyat itu seharusnya naik setiap tahun berdasarkan hasil appraisal per tahun. Tunjangan perumahan anggota DPRD Solo saat ini senilai Rp4,4 juta/orang per bulan.

Advertisement

KASUS PTPN IX: Sidang Vonis Sunarji Cs. Diwarnai Kericuhan

Ribuan orang mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Sragen saat digelar sidang kasus perusakan ribuan pohon karet dan penganiayaan pegawai PTPN IX Kerjoarum, Sambirejo, dengan terdakwa Sunarji Cs, Senin (18/8).

Aksi itu diwarnai kericuhan saat rombongan pendukung Sunarji Cs. berniat mengawal para terdakwa menuju Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sragen seusai sidang.

Advertisement

(Baca Juga: Karyawan PTPN IX Beraksi, Formas Emoh Terpancing, Pendukung Sunarji Cs. Adu Mulut dengan Polisi, Divonis 1,5 Tahun Penjara, Sunarji Cs. Pikir-Pikir, Ribuan Orang Kawal Sidang Vonis Sunarji Cs.)

BAYI DI RUTAN: Rutan Upayakan Pembebasan Bersyarat

Ilustrasi; Syarat Pembebasan Bersyarat (JIBI/Solopos)
Advertisement

Otoritas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Solo bakal mengupayakan pembebasan bersyarat bagi narapidana (napi) yang merawat anaknya di rutan, NK. Namun, terpidana dua tahun penjara atas kasus pencurian di Sukoharjo itu harus bersabar, karena pengajuan pembebasan bersayarat baru dapat dilaksanakan enam bulan lagi.

Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Solo, Sudjonggo, saat dihubungi Esposin, Senin (18/8), menyampaikan pihaknya sudah berusaha agar NK tidak mengasuh anak perempuannya yang masih berusia delapan bulan di rutan.

Dia meminta NK menyerahkan anak keempatnya itu kepada keluarganya yang lain untuk dirawat. Sudjonggo menyadari rutan tidak baik bagi perkembangan mental anak NK. “Namun, NK tidak mau menuruti. Dia berkeras hati ingin merawat anaknya di rutan. Alasannya klasik, agar dia bisa menyusui anaknya,” papar Sudjonggo.

Ketika NK beralasan agar dapat memberi air susu ibu (ASI) bagi anak, Sudjonggo memberi solusi. Rutan memberi kelonggaran bagi keluarga NK untuk menjenguk dan membawa anak NK ke rutan setiap hari. Hal itu agar NK yang berasal dari Kadipiro, Banjarasari, Solo itu, tetap bisa menyusui. Namun, kata Sudjonggo, solusi itu pun ditolak.

“NK beralasan solusi itu terkendala biaya transportasi buat bolak-balik ke rutan,” imbuh Sudjonggo.

KIRAB BUDAYA: Ajang Pemanasan Menuju Kelurahan Budaya

Ratusan warga tumpah ruah di jalan Kampung Kadipiro RT 007/RW 004, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (18/8) sore. Tak beberapa lama kemudian, arak-arakan warga dengan mengenakan berbagai macam kostum pun muncul.

Senyum mengembang di wajah para penonton saat masing-masing peserta Kirab Budaya Kreasi ala RT 007 dan RT 008/RW 004, Kampung/ Kelurahan Kadipiro itu unjuk kebolehan. Setidaknya ada 18 tim yang mengikuti kirab bertema Dengan Semangat Kemerdekaan Kita Tingkatkan Persaudaraan dan Solidaritas dalam Kebinekaan tersebut. Seratusan peserta itu mengenakan atribut sesuai dengan latar belakang mereka.

Kirab dipimpin seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian hitam ala Keraton Solo. Setelah itu diikuti iring-iringan seratusan muda-mudi yang mengenakan pakaian serba putih dan membawa bendera.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif