by Ika Yuniati Mariyana Ricky P.d Tri Rahayu - Espos.id News - Kamis, 11 November 2021 - 09:12 WIB
Esposin, SOLO — Sejumlah event pertunjukan siap digeber di Kota Bengawan seiring melandainya kasus Covid-19. Harian Solopos edisi Kamis (11/11/2021) menyajikan headline terkait sejumlah event pertunjukan musik, seni dan budaya yang siap digelar di Kota Solo dalam waktu dekat.
Panggung intimated seniman keroncong, Endah Laras, dalam perayaan 25 tahun berkaryanya, Jumat (5/11/2021), juga berhasil terselenggara dengan lancar. Endah membawakan 11 tembang dengan luwes. Penonton berulang kali mengapresiasi dengan riuh tepuk tangan di setiap pengujung pentas.
Seperti biasa, lagu andalannya Ayo Ngguyu, sukses menghangatkan suasana. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ikut ketiban sampur dipaksa ngguyu dengan lagu tersebut.
Baca Juga: Endah Laras Meriahkan Prambanan Jazz Festival Bareng Sinten Remen
Baca Juga: Endah Laras Meriahkan Prambanan Jazz Festival Bareng Sinten Remen
Penonton duduk di kursi masing-masing yang disiapkan lengkap dengan nomor sesuai catatan dalam undangan. Gairah konser begitu terasa meskipun semua harus berjarak dan mengenakan masker. Endah yang awalnya hanya ingin mengadakan pentas kecil kecilan di Studio Lokananta, merasa sangat beruntung direkomendasikan Wali Kota Solo menggelar acara lebih besar di rumah dinas tengah kota tersebut.
“Saya kaget sekaligus bahagia mendapat kesempatan konser dengan penonton lebih besar seperti ini. Sebelumnya hanya akan digelar di Lokananta. Tetapi kami tetap membatasi jumlah tamu undangan. Lainnya bisa menonton di Youtube,” kata Endah saat jumpa pers di The Sunan Hotel, Rabu (3/11/2021) lalu.
Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, menyebut tindak lanjut kerja sama itu salah satunya adalah menyinkronkan event yang digelar di dua kota. Misalnya, menggelar Jogja-Solo Great Sale.
“Kami bersepakat dengan Pemkot mengembangkan bersama kawasan aglomerasi Jogja-Solo, suatu kawasan berbasis pariwisata, ekonomi, olahraga, dan sebagainya. Ini tidak berhenti sampai di sini karena OPD yang akan membuat program konkret. Di antaranya Jogja-Solo Great Sale, Marathon Jogja-Solo, dan mungkin ada esport,” kata Haryadi kepada wartawan seusai penandatanganan kesepakatan kerja sama.
Baca Juga: Solo Great Sale 2021 di Solo Paragon Mal, Ini yang Paling Banyak Dibeli
la menargetkan kesepakatan itu berlangsung paling cepat bulan ini dan bulan depan. Promosi potensi kedua kota disinkronkan sehingga bisa bersama menggenjot pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Pihaknya juga ingin kembali mem-branding kereta rel listik (KRL) Solo-Jogja agar lebih menampilkan kekhasan kedua kota. Ihwal perluasan kerja sama dengan seluruh Soloraya, Haryadi mengaku belum memikirkan.
Di halaman Sragen, Harian Solopos menyajikan headline terkait potensi kerugian daerah senilai Rp2,9 miliar.
Selain itu, Inspektorat Sragen berhasil menyelamatkan uang negara selama 2020-Semester I 2021 senilai Rp407,591 juta tetapi potensi kerugian negara yang belum selesai masih Rp157,324 juta.
Temuan hasil pemeriksaan tersebut terungkap dalam Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) di Pendapa Rumdin Bupati Sragen, Rabu (10/11/2021). Larwasda dihadiri Bupati Sragen, perwakilan Inspektorat Jawa Tengah, perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, dan perwakilan BPK RI Perwakilan Jawa Tengah. Dalam forum itu juga dihadiri para kepala desa dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Baca Juga: Pemkab Sragen Masih Punya Beban Selesaikan Potensi Kerugian Rp2,9 M
Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Sragen Simon Nugroho dalam paparannya menerangkan Larwasda disampaikan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah sekaligus sosialisasi hasil pengawasan dalam kurun waktu satu tahun anggaran (2020-semester I 2021). Simon menerangkan hasil Larwasda ini diharapkan bisa menyadarkan pihak-pihak terkait agar terwujud good goverment dan clean government serta mendapatkan opini wajib tanpa pengecuakan (WTP) selawase.
Simon menerangkan dan laporan hasil pemenksaan (LHP) BPK selama kurun waktu 2005-semester 1 2021 menunjukkan adanya 29 LHP, 350 temuan, dan 750 rekomendasi dengan potensi kerugian negara mencapai Rp30,5 miliar. Dia melanjutkan dani ratusan rekomendasi itu ternyata baru bisa ditindaklanjuti Pemkab Sragen sebanyak 726 rekomendasi dengan potensi kerugian negara mencapai Rp27,9 miliar. Masih ada 23 rekomendasi yang belum ditindaklanjuti dengan potensi kerugian Rp2,9 miliar.