by Mariyana Ricky P.d Ichsan Kholif Rahman - Espos.id News - Selasa, 23 November 2021 - 08:19 WIB
Esposin, SOLO – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat hingga Senin (22/11/2021) jumlah kasus Covid-19 pada anak di Kota Bengawan mencapai 3.078 kasus. Jumlah itu termasuk kategori anak berusia 15 tahun ke bawah.
Harian Solopos edisi Selasa (23/11/2021) menyajikan headline terkait peningkatan kasus corona pada anak selama berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat hingga Senin (22/11/2021) jumlah kasus Covid-19 pada anak di Kota Bengawan mencapai 3.078 kasus. Jumlah itu termasuk kategori anak berusia 15 tahun ke bawah.
Baca Juga: Disdik Solo Godok Sejumlah Opsi supaya Siswa Tidak Nongkrong seusai PTM
Baca Juga: Disdik Solo Godok Sejumlah Opsi supaya Siswa Tidak Nongkrong seusai PTM
Berdasarkan data yang dihimpun Espos, akumulasi kasus sejak Maret 2020 hingga Senin ini berjumlah 26.032 kasus. Artinya, kasus Covid-19 pada anak menyentuh 11,8%. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan mayoritas kasus pada anak tersebut tidak menunjukkan gejala.
Meskipun asimtomatik, mereka berpotensi menjadi pembawa atau carrier yang bisa menularkan virus kepada orang sekitarnya atau keluarga.
HWFC kini sedang berjuang memburu tiga poin penuh untuk mengamankan peluang bertahan di Liga 2. Di sisi lain, Persis Solo juga memburu kemenangan untuk memperoleh tiket babak delapan besar.
Baca Juga: Tantang HWFC, Pelatih Persis Solo: Waspada dan Kerja Lebih Keras!
HWFC kini berada di zona degradasi dengan koleksi tiga poin dari tiga kali hasil imbang, lima kekalahan, dan belum pernah menang. Perolehan tim tersebut hanya terpaut satu poin dari tim milik Atta Halilintar, PSG Pati, yang baru mengoleksi empat poin setelah mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Dalam laga terakhir pekan lalu, skuat Laskar Matahari sukses menahan imbang PSCS Cilacap dengan skor 0-0. HWFC menunjukkan peningkatan kualitas permainan setelah tim Muhammadiyah itu dinahkodai mantan pelatih Persis Solo, Freddy Muli. Skuat HWFC juga mendapat angin segar setelah PSG Pati yang sebelumnya mengoleksi tujuh poin terkena sanksi.
Sementara di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait kelanjutan polemik sengketa tanah Sriwedari.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar diskusi kelompok terarah yang membahas polemik tersebut guna menemukan formulasi tepat agar Taman Sriwedari tetap menjadi milik publik. Dosen dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mohammad Jamin, menyebut ada dua jalan yang bisa ditempuh Pemkot Solo agar sengketa lahan di Jl. Slamet Riyadi itu selesai.
Baca Juga: Pakar Hukum UNS Solo Usulkan 2 Solusi Selesaikan Sengketa Sriwedari
Pertama, jalan hukum, yakni dengan meminta fatwa ke Mahkamah Agung bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena keputusan hakim Pengadilan Negeri (PN) atas gugatan kepemilikan lahan itu melampaui apa yang diminta.
“Data lahan yang digugat 60.000-an meter persegi, namun yang dikabulkan 90.000-an meter persegi. Istilahnya, ultra petita, ada putusan yang ada kekhilafan hakim karena putusannya melebihi tuntutannya. Bukti empirisnya Taman Sriwedari sudah menjadi milik publik itu tak terbantahkan, ini memori kolektif,” kata dia kepada wartawan seusai diskusi kelompok terarah di The Sunan Hotel Solo, Senin (22/11/2021).