by Tim Solopos - Espos.id News - Sabtu, 27 Juli 2024 - 07:55 WIB
ESPOS.ID - Koran Solopos edisi Sabtu (27/7/2024).
Esposin, SOLO--Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (27/7/2024), mengangkat headline tentang program makan siang gratis sudah mulai diujicobakan di Solo secara terbatas. Wakil Presiden (Wapres) Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyebut tidak menutup kemungkinan ada skema lain yang dicoba dalam pelaksanaannya untuk mencari mana yang lebih efektif.
"Kalau hari ini kan memanfaatkan UMKM, mungkin besok atau di hari lain bisa mencoba central kitchen [dapur terpusat], atau mungkin orang tua siswa bisa gotong royong memasak, anggaran kami serahkan ke sekolah," kata dia seusai meninjau uji coba makan bergizi gratis di SDN Tugu, Jebres, Kota Solo, Jumat (26/7/2024).
Di sekolah itu, seperti diberitakan Solopos hari ini, siswa mendapat paket kotak makan berisi nasi, sayur, ayam, buah dan susu. Gibran mengatakan program makan bergizi gratis di sekolah akan dilakukan uji coba secara bertahap. Gibran menyampaikan fokus uji coba tersebut di sekolah yang berada di kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Anggarannya sudah terpasang,” kata dia. Termasuk terkait kemasan plastik yang digunakan untuk boks makan gratis. Pihaknya banyak menerima masukan lantaran menggunakan wadah berbahan plastik. Hal itu bisa berdampak pada lingkungan.
“Anggarannya sudah terpasang,” kata dia. Termasuk terkait kemasan plastik yang digunakan untuk boks makan gratis. Pihaknya banyak menerima masukan lantaran menggunakan wadah berbahan plastik. Hal itu bisa berdampak pada lingkungan.
“Sekali lagi, itu pertimbangannya biar makannya kalau tidak habis bisa dibawa pulang. Tapi kalau ada masukan lain, misalnya memakai tray stainless [nampan besi] atau piring juga bisa. Ini masih uji coba,” kata dia.
Baik di lantai I dan II, kios yang mereka tempati sudah dipasangi papan nama dan dipenuhi barang dagangan lengkap. Begitu pun di lantai 3, pedagang kuliner dan oprokan juga sudah menggelar lapaknya. Tak hanya pangan, pedagang pernik-pernik di lantai tiga bagian utara atau depan pasar juga sudah menggelar lapaknya.
Yang membuat ia kesal adalah terdapat kesepakatan sebelumnya tentang siswa kelas VIII dan IX tidak wajib membeli seragam di sekolah atau tidak perlu memperbarui seragam. Namun, pembagian bahan seragam kepada anaknya itu membuatnya berpikir keras. Tak hanya soal uang, tapi juga rasa curiga terhadap komite sekolah dan guru-guru yang mengelola koperasi sekolah.
“Tak ada penjelasan. Cuma disuruh segera dimasukkan ke penjahit. Harganya juga tidak disampaikan, bayar atau tidak juga tak ada keterangan sama sekali apalagi pengumuman tertulis,” ujar salah satu orang tua siswa SMP tersebut kepada Espos, Rabu (24/7/2024).
Lokasinya tidak jauh dari jantung kota, berada di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres. Pintu Air Demangan Baru, demikian nama tempat tersebut. Kok pintu air, nggak salah? Bener kok, pintu air yang satu ini selain sebagai pengendali banjir dari aliran Kali Pepe dan Bengawan Solo juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Pembangunan Pintu Air Demangan Baru merupakan pengganti dari pintu air sebelumnya yang sudah termakan usia. Pintu air yang lama sudah ada sejak 1918 dan hingga sekarang telah mencapai usia 106 tahun. Dengan usia yang sudah lebih dari satu abad kemampuan pompa dari pintu air tersebut tentu berkurang, sehingga dibuatlah pintu air baru.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (26/7/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Esposin yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Esposin tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.