by Dian Erika N Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 2 Oktober 2012 - 22:38 WIB
SOLO—Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, yang menyebutkan Solo merupakan basis para teroris karena masih banyak mentor spiritual di Kota Bengawan, mengundang pendapat dari berbagai pihak.
Termasuk dari tokoh Islam di Kota Bengawan. Salah satu tokoh Islam Solo, Muhammad Dian Nafi’, ketika dihubungi JIBI/SOLOPOS, Selasa (2/10/2012) malam, menilai pernyataan tersebut merupakan ”undangan terbuka” bagi beberapa pihak untuk mengevaluasi diri.
“Utamanya bagi pemerintah selaku petugas pelayan masyarakat, sudahkah melayani berbagai kepentingan warga, aparat pendidik sebagai penyalur nilai-nilai moril apakah sudah memasukkan nilai-nilai integrasi nasional dan terakhir, bagi masyarakat apakah kewaspadaan dalam memberantas teroris sudah lebih baik,” terangnya.
Dian memilih berpikir positif dalam menanggapi pernyataan tersebut. Menurutnya sebagai aparat pemerintah, sah-sah saja Kepala BNPT mengeluarkan pendapat tersebut. “Jangan menelan mentah-mentah pernyataan itu karena bisa jadi merupakan bentuk evaluasi masyarakat sendiri,” tutur pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Windan, Makamhaji, Kartasura itu.
Berbeda dengan Dian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Zaenal Arifin Adnan, enggan memberikan tanggapan secara spesifik karena menurutnya pernyataan Ansyaad masih terlalu universal. “Mestinya disebutkan datanya secara jelas, di daerah mana saja basis mentor spiritual tersebut berada dan siapa saja. Kalau masih umum kami belum bisa menilai,” ujarnya.
Namun, dengan tegas Zaenal mengingatkan pernyataan Ansyaad di atas dapat menimbulkan keresahan warga Solo yang sudah kembali kondusif pasca aksi teror dan penangkapan tersangka teroris.