by Nenden Sekar Arum N Jibi Solopos - Espos.id News - Rabu, 30 Januari 2013 - 18:05 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
SOLO – Siswa SMK mendesak sekolah tetap menyelesaikan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) meskipun jumlah pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) rendah. Pasalnya mereka menilai hal itu merupakan hak siswa yang harus dipenuhi sekolah.
Salah satu siswa SMK Negeri 5 Solo, Rohmat Andri Triyanto, menjelaskan siswa memiliki hak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, salah satunya melalui SNMPTN. Sehingga sekolah harus bisa membantu siswanya dalam hal itu.
“Sekolah sebisa mungkin harus memfasilitasi siswanya,” jelasnya saat berbincang dengan Esposin, Rabu (30/1/2013).
Siswa kelas XII yang berencana melanjutkan studi ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu juga menilai sekolah masih belum transparan dalam memberikan informasi mengenai SNMPTN. Dia mengaku hingga saat ini belum mengetahui bagaimana prosedur pendaftaran SNMPTN.
“Saya hanya diberitahu pendaftarannya individual secara online, itu saja,” ujarnya.
Senada, disampaikan siswa kelas XII SMK Bineka Karya Solo, Iman Lestari Tri Paripurna. Dia menilai sekolah harus tetap memfasilitasi siswa baik itu yang akan melanjutkan pendidikan atau melanjutkan pekerjaan. Salah satunya dengan mengisi PDSS, jika tidak maka siswa akan dirugikan.
“Kami sekolah juga bayar, masak sekolah tidak memfasilitasi dan memudahkan siswanya,” paparnya.
Sementara itu, Kepala SMK Kristen 2 Solo, Pudjiastito Kristiono, mengakui sekolah merasa kerepotan ketika harus mengisi PDSS karena siswa yang berminat mengikuti SNMPTN di sekolahnya tidak lebih dari lima.
Lagipula, Pudji menambahkan sebagian besar siswa SMK lebih memilih melanjutkan ke akademi atau kursus yang waktunya lebih singkat.