by Newswire - Espos.id News - Kamis, 16 September 2021 - 22:40 WIB
Esposin, JAKARTA — Bergabungnya Prabowo Subianto ke jajaran menteri Presiden Jokowi membuat banyak pendukungnya sakit hati. Salah satunya, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
Gus Nur adalah salah satu pendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Bagi Gus Nur keputusan Prabowo bergabung ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin adalah sebuah pengkhianatan.
Hal ini diungkapkan Gus Nur saat berbincang dengan Ustaz Fahim dan Ustaz Hutri di Youtube GUS NUR 13 Official seperti dilihat Kamis (16/9/2021).
"Saya denger itu sempat tutup. Dalam tanda petik sempat bangkrut karena mendukung Prabowo ya," ujar Gus Nur.
"Saya denger itu sempat tutup. Dalam tanda petik sempat bangkrut karena mendukung Prabowo ya," ujar Gus Nur.
"Oh iya," kata Ustaz Fahim sambil tertawa kecil. "Jadi ini biar Prabowo liat. Jarang ada sejarah mencatat rakyat mau korban uang, tenaga, pikiran untuk pilpres. Itu jarang. Kecuali yang kemarin itu (Pilpres 2019)," kata Gus Nur.
Bahkan kata Gus Nur, saking ingin Prabowo menang, para ustaz sampai menelantarkan santri dan keluarganya.
Baca juga: DPR Apresiasi Kapolri Larang Polisi Main Tangkap Pendemo Jokowi
Gus Nur menceritakan pernah suatu waktu dihubungi orang Prabowo saat mengisi kajian di Padang, Sumatra Barat.
Pihak Prabowo meminta Gus Nur untuk datang ke Jakarta karena ada pertemuan para ulama pendukung Prabowo.
Demi mengikuti pertemuan itu, Gus Nur mengaku sampai membatalkan satu acara kajian di Padang. Pihaknya pun sampai mengeluarkan uang sendiri untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta.
Ustaz Fahim menceritakan sampai kehabisan uang demi memenangkan Prabowo. Saat itu Ustaz Fahim mengikuti pertemuan di Bandung dan Yogyakarta.
Di tengah perjalanan, ia kehabisan ongkos. Ustaz Fahim menelepon karyawannya meminta dikirimi uang untuk bisa menghadiri acara Prabowo.
Baca Juga: Terkait BLBI, Keluarga Bakrie Punya Utang Rp22,6 Miliar ke Negara
"Dikirim Rp 500.000. Habis itu selesai. Tutup semua toko semuanya," kata Ustaz Fahim.
Menurut Gus Nur cerita tentang pengorbanan terhadap Prabowo hanyalah pernak-pernik.
"Kami ini bukan mata duitan. Kami berjalan lilahitaala sampai detik ini taz ya," ujar Gus Nur.
"Mungkin ada pembahasan yang lain saja. Kayanya ini menggores luka," timpal Ustaz Fahim.