(Baca Juga: Pembunuhan Ade Sara)
Hafitd merupakan mantan kekasih Ade Sara. Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa, terungkap Ade Sara Angelina sebelum dibunuh terdakwa, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani mengaku hamil. (Baca Juga: Ini Aksi Sadis Hafitd-Syifa)
Dalam sidang perdana tadi siang, kasus pembunuhan Ade Sara mempunyai fakta baru. Salah satu fakta yang belum terungkap ialah Ade Sara tetap dibunuh walaupun mengaku sedang hamil.
Dalam dakwaannya, JPU Aji Susanto mengatakan, saat hendak dibunuh pada 3 Maret 2014 lalu, Ade Sara mengaku hamil.
Dalam dakwaannya, JPU Aji Susanto mengatakan, saat hendak dibunuh pada 3 Maret 2014 lalu, Ade Sara mengaku hamil.
"Saat disiksa korban Ade Sara menjawab kepada terdakwa Assyifa: Sudah Sif, gue mau jujur kalau gue hamil," ucap Ade Sara kepada pembunuhnya yang dibacakan jaksa dalam berkas dakwaan, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Jl Gadjah Mada, Selasa (19/8/2014) sebagaimana dikutip Detik.
Hafitd pun langsung bertanya ke Ade Sara. "Siapa yang ngehamilin lo?" tanya Haiftd dalam berkas dakwaan tersebut.
Sara juga mengaku kalau dirinya minta dihamili oleh Jofi di sebuah apartemen daerah Sunter, Jakarta Utara.
"Gue yang maksa di apartemen daerah Sunter, gue ngelakuinnya karena gue suka sama Jofi," ujar Sara.
Meski sudah mengaku hamil, Hafitd tidak punya rasa kasihan. Bahkan, Hafitd menyuruh Sara untuk memakan tisu supaya tidak berbicara lagi.
Orang Tua Ade Sara Membantah
Sementara itu, orang tua Ade Sara membantah poin dalam surat dakwaan jaksa ini.
"Saya yakin anak saya nggak hamil," ujar ayah Ade Sara, Suroto, ketika ditemui usai sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Gadjah Mada, Selasa (19/8/2014).
Suroto masih mengingat betul bahwa sebelum kejadian pembunuhan, Ade Sara masih sempat mengalami datang bulan. Suroto lantas mempertanyakan dari mana datangnya cerita yang menyebutkan anaknya tengah hamil.
"Intinya anak saya sepekan sebelum pembunuhan menstruasi. Jadi ini BAP banyak yang berubah mulai dari kepolisian hingga ke persidangan," kata Suroto.
Selain soal hamil, Suroto juga terkejut ketika jaksa mengungkapkan korban sempat dibawa ke Klender oleh dua pelaku pembunuhan.
Suroto mengatakan fakta itu tidak ada di BAP. "Kita tidak tahu kalau korban dibawa ke Klender. Tapi di dakwaannya ada," ujar Suroto yang mengenakan kaos bergambar wajah putri tunggalnya itu.
Ketika disinggung soal hukuman untuk kedua terdakwa, Suroto hanya ingin keadilan ditegakkan. "Semoga vonisnya sesuai dengan keadilan," ujarnya.
Ayahanda Ade Sara tampak sedih saat mendengarkan jaksa membacakan surat dakwaan dan kronologi pembunuhan anaknya. Sedangkan dua orang terdakwa tampak menangis sesenggukan dan terus menutup wajah dengan tangan.
Suasana sidang perdana ini juga sangat ramai. Selain puluhan keluarga dan kerabat Ade Sara, ruang sidang juga dipenuhi oleh awak media.