by Newswire - Espos.id News - Minggu, 15 Agustus 2021 - 21:49 WIB
Esposin, KLATEN - Baliho elite PDIP Puan Maharani masih bertebaran di Klaten, Jawa Tengah.
Uniknya, ada sosok pria misterius bergaya bak Bung Karno, di balik baliho Puan Maharani. Siapa penantang cucu Bung Karno itu?
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (15/8/2021), papan baliho itu terletak tepi Jl. Jogja-Solo, di selatan simpang empat.
Wajah Puan terlihat dari sisi selatan baliho berukuran sekitar 3 meter x 6 meter sedangkan di sebaliknya tampak wajah pria misterius yang memakai peci hitam, berkaca mata dan kemeja hitam.
Wajah Puan terlihat dari sisi selatan baliho berukuran sekitar 3 meter x 6 meter sedangkan di sebaliknya tampak wajah pria misterius yang memakai peci hitam, berkaca mata dan kemeja hitam.
Berbeda dengan baliho Puan yang berlatar warna merah dan logo PDIP, baliho pria ini berlatar warna hitam dengan kibaran bendera merah putih.
Baliho pria ini pun menjadi sorotan karena tidak dikenal sebagai tokoh politik.
"Dirgahayu Republik Indonesia ke-76 Tahun 2021, satu hati untuk negeri, satu jiwa untuk bangsa, satu untuk Indonesia," demikian bunyi baliho itu.
Kemudian di pojok kanan tertulis Tikus Pithi Hanata Baris, dan di pojok bawah kiri ada tulisan Yayasan Surya Nuswantara serta tiga lambang.
Pria bergaya bak Bung Karno ini juga mencantumkan namanya, Tuntas Subagya SM Indonesia 2024.
Dari penelusurandetikcom, ternyata tak ada yang mengenal sosok pria bergaya bak tokoh proklamator Soekarno ini.
"Kalau gambar sebaliknya jelas gambar Puan, PDIP. Yang sebelahnya tidak tahu gambar siapa itu," ungkap Iwan, salah seorang warga setempat.
"Sudah sepekan atau mungkin lebih tapi duluan gambar Puan. Gambar siapa itu juga ndak ada yang tahu," sambung dia.
Baca Juga: Innalillahi, Perawat RSUD Bung Karno Solo Yang Tengah Hamil Meninggal Positif Corona
Hal senada juga disampaikan warga Wonosari, Widodo. Dia mengaku tidak tahu sosok pria di balik gambar Ketua DPR Puan Maharani.
"Kalau Puan ya tahu, dari PDIP anak Bu Mega. Kalau sebaliknya baru tahu pertama ya dari baliho itu, tokoh apa saya tidak tahu," ucap Widodo saat berhenti di simpang empat.
Sementara itu, Kasubbid Penetapan dan Pelayanan Pajak Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Pemkab Klaten, Harjanto Heri Wibowo mengatakan titik reklame di simpang empat pasar Delanggu itu milik swasta.
Harjanto mengaku tidak tahu sosok di balik baliho Puan tersebut.
Pemkab, jelas Harjanto, tidak mengetahui pemasangan baliho tersebut karena sudah menjadi kewenangan pihak ketiga.
Hanya saja pengajuan izin biasanya ke Dinas Perizinan.
"Kalau ijin ya ke DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu). Setahu saya baliho itu baru relokasi dari pojok jalan terus pindah geser tapi bayarnya ke pihak ketiga," jelas Harjanto.