by Newswire - Espos.id News - Jumat, 5 November 2021 - 18:46 WIB
Esposin, KENDARI -- Sempat senang ketika menemukan benda mirip batu berharga, penggali empang di Desa Lamomea, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan dibuat panik setelah tahu benda tersebut adalah granat.
Peledak yang diduga bekas peninggalan tentara Jepang, ditemukan Husen Widodo, pada Kamis (4/11/2021). Granat tersebut sudah dalam kondisi berkarat saat diangkat ke permukaan. Husen mendapati, granat terpendam di dalam tanah berlumpur dan nyaris tak dikenali jika tak dibersihkan.
Husen mengatakan, saat itu, dia sedang menggali empang di bawah pohon rambutan. Dia dibayar sejak pagi oleh salah seorang warga untuk menggali empang yang akan dijadikan tempat perikanan air tawar.
Baca juga: Lagi, Densus 88 Antiteror Tangkap 4 Terduga Teroris di Lampung
Baca juga: Lagi, Densus 88 Antiteror Tangkap 4 Terduga Teroris di Lampung
Tak menyangka, pacul yang digunakan untuk menggali, membentur dua buah benda menyerupai batu. Dia kemudian melapor kepada pemilik lahan yang juga warga Desa Lamomea Konawe Selatan.
"Saya langsung keluar kebun, panggil pemilik lahan. Kebetulan di situ ada polisi," ujar Husen.
Baca juga: BMKG: Oktober 2021 Ada 844 Kali Gempa di Indonesia
Bustan kemudian mengantar Husen ke Polsek Konda, Konawe Selatan untuk melaporkan penemuan granat. Pihak Polsek Konda, kemudian berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob Polda Sulawesi Tenggara.
Kapolsek Konda, AKP Syafruddin menyatakan, pihaknya sudah mengamankan granat tangan jenis nanas. Sejumlah anggota polisi sudah berada di lokasi. "Saat ini, sedang dalam penanganan tim Gegana. Kami mengamankan lokasi, berkoordinasi agar benda berbahaya ini bisa dievakuasi," kata Kapolsek Konda AKP Syafruddin seperti dikutip dari Liputan6.com.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya berusaha memberikan penyuluhan kepada warga agar bila menemukan benda serupa, bisa secepatnya melapor pihak yang bisa mengetahui cara menangani dengan tepat. Wilayah ini, dahulu merupakan salah satu tempat tentara Jepang dan Belanda menempatkan pasukan saat menjajah di wilayah Sulawesi Tenggara.