by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 8 Juni 2010 - 12:32 WIB
Jakarta--Partai Golkar merasa tidak sendiri saat mengusulkan anggaran aspirasi Rp 15 miliar per anggota DPR. Namun dalam perjalanannya parpol yang sudah mendukung usulan Golkar berbalik arah setelah menuai protes keras publik.
"Kalau ini ditolak ya sudah, kami punya niat baik. Teman fraksi yang awalnya mendukung kok jadi tidak terima, ya sudah," keluh Ketua DPP Golkar Bidang Legislasi Priyo Budi Santoso, Selasa (8/6).
Menurut Priyo, ada dua poin usulan Golkar yang sebenarnya sudah diterima, yakni dana aspirasi Rp 15 miliar per anggota DPR dan dana pembangunan Rp 1 miliar per kelurahan. Namun dalam perjalanannya, lampu hijau berubah menjadi merah, dan ditinggal sendirian.
"Lalu kalau akhirnya dikritik, kemudian fraksi berbalik arah, ya silahkan saja. Dan tidak ada yang salah," keluh Priyo lagi.
Priyo menyampaikan, ide Golkar sangat positif. Tujuannya supaya pembangunan di daerah terpencil makin maju, dengan demikian pemerataan pembangunan makin cepat terealisasi. "Idenya agar dana yang ada tidak terkonsentrasi di Jakarta dan kota besar," jelas Priyo.
Sebelumnya diberitakan, Ketua FPG DPR Setya Novanto mengklaim Setgab koalisi telah sepakat membawa usulan Golkar ke pembahasan di DPR. Beberapa partai sahabat seperti PPP dan PKB pun mengakui sepakat, namun demikian PAN, PKS, dan PD masih menimbang. Belakangan PAN, PKS, dan PD seperti melepas tangan.
Priyo menghargai perbedaan pendapat tersebut. Namun Golkar pun akan maju terus dengan pendiriannya. "Kami menerima kritikan itu tapi jangan dianggap ada niat jahat dibalik rencana itu. Tapi kami akan memperjuangkan ini. Kalaupun gagal, ya tidak masalah," tutupnya.
dtc/rif