news
Langganan

Sekolah jangan asal menutup jurusan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Senin, 11 Juli 2011 - 17:17 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Solo (Esposin)--SMK-SMK di Solo diminta jangan asal menutup jurusan atau program keahlian tertentu yang tahun ini kuotanya tidak terpenuhi.

Hal ini menyusul tidak terpenuhinya kuota siswa baru beberapa program keahlian SMK, baik di SMK berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) maupun SMK non-RSBI.

Advertisement

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK, Susanta, mengungkapkan sebenarnya sekolah boleh saja mengambil kebijakan untuk menutup suatu program keahlian, lalu membuka program keahlian baru yang sesuai dengan tuntutan pasar. Namun menurutnya hal itu tidak sepenuhnya bijak. Pasalnya program keahlian yang kuotanya tidak terpenuhi, biasanya merupakan program keahlian khusus yang sebenarnya masih potensial.

“Kalau sekolah mau menutup satu program keahlian, lalu menggantinya dengan program keahlian lain, boleh saja. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah. Karena sebenarnya potensinya masih ada. Kalau hanya menutup, tidak ada nilai perjuangannya,” terangnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/7/2011).

Menurutnya sekolah harus kreatif melakukan berbagai promosi dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa program kehalian yang dibuka, masih potensial

Advertisement

Ia menerangkan sedikitnya ada empat program keahlian yang tahun ini kuotanya tidak terpenuhi. Yaitu Kriya Seni SMKN 9, Seni Musik dan Seni Pedalangan di SMKN 8, Pekerjaan Sosial di SMKN 7.

Tidak terpenuhinya kuota siswa baru itu, ungkapnya, karena program keahlian itu memang membutuhkan bakat khusus. Biasanya mereka yang memilih program tersebut, lahir dan dibesarkan dari keluarga yang berlatar belakang sama, misalnya keluarga seniman.

“Selain itu, saat ini juga semakin banyak SMK negeri yang menawarkan program keahlian tertentu,” jelasnya.

Advertisement

(ewt)

Advertisement
Nadhiroh - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif