by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 3 Juni 2010 - 13:32 WIB
Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada perusahaan media untuk makin memperhatikan nasib wartawan. SBY pun berharap agar wartawan makin sejahtera.
"Kesejahteraan wartawan harus dapat diperhatikan serius," kata SBY saat memberi sambutan dalam acara syukuran ulang tahun Harian Jurnal Nasional ke-4 di Kantor Jurnas, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (3/6).
SBY juga berharap media makin berimbang dalam memberitakan sebuah berita. Meski kebebasan pers adalah sebuah keharusan, SBY juga berharap agar media bekerja sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
"Saya mengimbau agar berita yang disajikan lebih berimbang," pinta SBY.
Dalam kesempatan ini, SBY juga menekankan tidak akan ada pembredelan terhadap media. Namun media diharapkan untuk menyensor diri agar tidak memberitakan hal-hal yang berbau fitnah yang bisa membuat suasana menajdi keruh.
"Tidak ada pembredelan media. Yang ada adalah self sensoring," ujar SBY.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan kebebasan pers adalah keharusan. Namun kebebasan tidak harus berlebihan.
“Kebebasan pers merupakan suatu keharusan. Namun kebebasan absolut membuat tirani dan kebebasan pers yang berlebihan,” kata Tifatul dalam sambutannya.
Dia menambahkan, dunia pers nasional maupun global saat ini mengalami percepatan yang luar biasa. Menghadapi fenomena tersebut, pers nasional harus tetap kritis disertai tanggungjawab dalam membangun karakter bangsa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan media nasional menurut Tifatul, adalah menghindari penyampaian berita yang bersifat sadis dan brutal.
dtc/isw