news
Langganan

Saatnya Jogja Menjadi Kiblat Etnik Fashion Indonesia - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Minggu, 28 September 2014 - 08:15 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Harianregional.com, JOGJA- Jogja bertekad menjadi kiblat etnik fashion di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY menyelenggarakan Indonesia Creative Textile Expo (Ictex) mulai Rabu (8/10/2014) hingga Senin (13/10/2014) mendatang di Plaza Ambarukmo Jogja.

Ketua Panitia Ictex 2014 Emirta LN Pratiwi mengatakan pameran tersebut akan menampilkan seluruh potensi tekstil kreatif di Jogja. Mulai dari batik, tenun, jumputan, hijab kebaya, pakaian anak-anak dan aneka tas yang dipersembahkan oleh para perajin. Selain itu, butik dan karya desainer terkemuka turut dipamerkan.

Advertisement

“Ini bukan sekadar pameran, tetapi lebih ditekankan sebagai ajang pertemuan bisnis dan bisnis, produsen dan konsumen loyal, para desainer dan fashionista untuk mewujudkan Jogja sebagai kiblat etnik fashion di Indonesia,” ujar Pratiwi di Baciro, Jumat (26/9/2014).

Menurut dia perlehatan tersebut digelar juga untuk menyongsong kesiapan era Asean Free Tread Area atau masyarakat ekonomi Asean 2015 mendatang. Selain itu, Ictex 2014 digelar juga untuk mewujudkan Jogja sebagai sektor industri kreatif tekstil berbasis budaya.

“Selama penyelenggaraan Ictex Oktober nanti, kami juga akan mempromosikan beragam inovasi kerajinan tekstil dan produk fashion yang berkualitas dan terpercaya. Sebab, produk yang ditampilkan sudah melewati proses kurasi,” tandas Pratiwi.

Advertisement

Hingga kini, API DIY memiliki 70 anggota, sebanyak 30 berasal dari perusahaan tektil dan 40 berasal dari UKM. Industri fashion di DIY menempati posisi tiga besar transaksi ekspor. Bahkan, sebanyak 70% ekspor sarung tangan di Indonesia berasal dari DIY.

Sementara, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Lia Mustafa mengakui, industri kreatif khususnya fashion terus mengalami perkembangan. Apalagi, pemerintah daerah mendukung dan membuka jalan selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk terjun di sektor ini.

"Ini mengakibatkan kesempatan dan peluang industri kreatif semakin besar. Pemda memiliki komitmen menjadi DIY sebagai trendsetter mode bagi desainer dunia fashion di Indonesia," kata Lia.

Advertisement

Ditambahkan Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga API DIY Lina Unus, Ictex 2014 mendatang diikuti oleh 76 stand aneka produk fashion terpilih dan terbaik. Pameran juga dikemas dengan beragam kegiatan, mulai talk show, fashion show, live music dan pemilihan model hingga lomba menggambar.

“Kami ingin mewujudkan Jogja sebagai kiblat dan tujuan belanja etnik fashion Indonesia,” tutup Lina.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif