by Danang Nur Ihsan - Espos.id News - Rabu, 11 Maret 2020 - 15:03 WIB
Esposin, JAKARTA -- Rumah Sakit Pusat Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso Jakarta ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan utama bagi pasien suspect virus Corona atau Covid-19. Hal ini tidak lepas dari fasilitas ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso yang sudah berstandar internasional.
Selama ini RSPI Sulianti Saroso selalu digunakan sebagai rumah sakit rujukan nasional dan pusat kajian penyakit infeksi di Indonesia. Rumah sakit ini telah menangani berbagai kasus wabah yang pernah melanda Indonesia, seperti SARS, MERS, flu burung (H5N1), flu babi (H1N1), difteri, dan kini Covid-19.
RSPI Sulianti Saroso dipilih menjadi rumah sakit rujukan pasien virus Corona karena punya fasilitas unggulan yaitu ruang isolasi yang berstandar internasional.
Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, Rabu (11/3/2020), ruang isolasi ini berada di lantai dasar rumah sakit ini. Ada 11 ruang rawat isolasi yang totalnya berukuran 20 meter x 24 meter.
Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, Rabu (11/3/2020), ruang isolasi ini berada di lantai dasar rumah sakit ini. Ada 11 ruang rawat isolasi yang totalnya berukuran 20 meter x 24 meter.
Amien Rais Lengser, Ketua Dewan Kehormatan PAN Dijabat Soetrisno Bachir
Ruang isolasi dibelah menjadi dua bagian. Di satu sisi ada enam unit dan di sisi lainnya ada lima unit ruang rawat isolasi. Jatah satu unit dijadikan beranda sekaligus akses ke selasar yang lebarnya 3 meter. Masing-masing unit luasnya 3,75 x 8,5 meter2, termasuk toilet dan kamar mandi. Dari selasar, ada ruang antara (interoom) sebelum masuk ke ruang rawat isolasi.
Sirkulasi udara dalam ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso benar-benar dikontrol. Sumber aliran udaranya mesin AC, suhunya diatur 20-25 derajat Celsius. Jendela ruang rawat selalu tertutup.
Balap Motor Roadrace Digelar di Jalan Kawasan Alun-Alun Wonogiri, Catat Tanggalnya
Tekanan udara di tiap ruang diatur berbeda dengan cara mengendalikan volume alirannya. Kamar mandi atau toilet dibuat bertekanan udara paling rendah, lalu ruang rawat, interoom dan yang tertinggi selasar. Dengan begitu, semburan udara AC terbesar per meter persegi lantai yang tertinggi ke arah selasar.
Sistem kendali itu membuat udara dari kamar pasien tak bisa mengalir ke mana-mana kecuali ke arah toilet. Dengan begitu, jika udara dalam ruang rawat isolasi itu tercemar oleh droplet yang membawa virus, yang terlontar karena pasien bicara, bersin, atau batuk, ia tak akan bisa ke mana-mana kecuali ke toilet.
Dari toilet udara dibuang keluar dengan exhauster khusus, yang alirannya dilewatkan ke hepafilter. Spesimen ludah atau dahak bercampur virus yang mengambang di udara, dengan ukuran di atas 5 mikron, tak akan bisa menembus hepafirter yang rongganya berukuran 0,3 mikron.
Status Facebook Gadis Pembunuh Sawah Besar: Ceritakan Jasad Korban di Lemari
Sistem pengaturan udara di unit ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso itu telah terpasang sejak 2011 dan telah teruji keamanannya. Dengan begitu, fasilitas ini dianggap amat memadai untuk merawat para pasien yang terjangkit flu burung dan flu babi, MERS, SARS, atau Covid-19.
Kini di tengah ancaman wabah Covid-19, ruang isolasi di RSPI Sulianti Saroso pun terasa kewalahan menerima pasien suspect. Sejumlah rumah sakit yang tak memiliki ruang isolasi mutakhir memilih mengirimkan pasiennya ke RSPI Sulianti Saroso. Lantas, kalau ruang isolasi di sana penuh, ke mana pasien harus dibawa?