by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 2 Maret 2010 - 19:18 WIB
Semarang (Espos)--Ribuan buruh tergabung dalam DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng dan Gerakan Buruh Semarang (Gerbang), menggelar demonstrasi menolak perdagangan bebas Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) tahun 2010.
Dalam aksinya di depan pintu gerbang DPRD Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (2/3), buruh sempat memblokir jalan, sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sana. Aparat kepolisian membuat pagar betis di depan pintu gerbang, mengadang buruh masuk ke dalam Gedung DPRD yang sedang digelar rapat paripurna.
Menurut Ketua DPD SPN Jateng, Suparno saat ini Indonesia belum mampu menerapkan ACFTA, sehingga bila dipaksakan dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan yang berdampak pada PHK buruh.
"Industri mengalami keterpurukan sehingga memaksa perusahaan melakukan efisiensi, dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sejumlah tempat," ujarnya.
Menurut Ketua Gerbang, Nanang Setiono pemberlakukan ACFTA bisa berakibat langsung pada sektor ketenagakerjaan yakni penyerapan tenaga kerja menjadi rendah. "Ini akan menyebabkan terjadinya pengangguran besar-besaran di Jateng," tandas dia.
Selain menolak ACFTA, dalam tuntutannya SPN Jateng dan Gerbang, juga meminta penghapusan tenaga kerja kontrak atau outsourcing, menolak segala bentuk PHK, menaikkan upah buruh sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL).
oto