by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 28 Oktober 2010 - 18:40 WIB
Sleman--Ratusan ternak yang masih hidup milik warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabuaten Sleman, Kamis (28/10), diungsikan dan dibuatkan kandang darurat untuk memberikan rasa tentram para pemiliknya.
"Ternak dievakuasi karena kawasan tersebut masih berbahaya dari ancaman awan panas Gunung Merapi yang bisa datang sewaktu-waktu," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Slamet Riyadi Martoyo, di Sleman, Kamis.
Pengungsian ternak yang masih hidup itu dilakukan tim gabungan relawan dan TNI di tiga dusun yang terkena awan panas, yaitu Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo, Dusun Kinahrejo, dan Jrakah di Desa Umbulharjo.
"Kami juga menyediakan tim dokter hewan untuk memeriksa kondisi sapi dan mengobati yang luka," ujar Slamet Riyadi Martoyo.
"Kami juga menyediakan tim dokter hewan untuk memeriksa kondisi sapi dan mengobati yang luka," ujar Slamet Riyadi Martoyo.
Menurut dia, di kawasan Kaliadem dan Kinahrejo pihaknya juga menemukan sapi yang masih hidup namun terpaksa disembelih karena sapi-sapi tersebut kondisinya memprihatinkan dan beberapa bagian tubuh memerah terbakar awan panas.
"Ya karena jika diobati juga belum tentu bisa sembuh benar maka sapi-sapi yang luka parah akhirnya disembelih," imbuhnya.
"Untuk menjaga perekonomian kami mulai melakukan evakuasi sapi yang masih hidup untuk diperiksa agar sehat kembali. Sedang sapi-sapi yang mati, tanpa kecuali akan diganti oleh pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, secara keseluruhan sapi di lerang Merapi mencapai 6.000 ekor lebih dan sebagian merupakan sapi perah.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen merupakan sapi produktif dan tiap menghasilkan setidaknya 10 liter susu sapi.
Begitu pentingnya sapi bagi warga, membuat sebagian warga menantang bahaya dan tetap mencari rumput di lereng Gunung Merapi pada siang hari meskipun status gunung itu masih "awas", karena bisa mengeluarkan awan panas secara tiba-tiba.
"Siang hari saya tetap ke lereng Gunung Merapi mencari rumput, kalau tidak dua ekor sapi saya mau makan apa?" ucap warga Umbulharjo Pawiro yang mengungsi di barak Umbulharjo bersama seluruh anggota keluarganya.
Hal sama dikatakan Sokiran warga Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, yang mengatakan sapi adalah segala-galanya buat warga.
"Sapi seumpama separuh nyawa kami. Makanya keselamatan sapi merupakan hal yang menjadi prioritas," pungkasnya.
ant/nad