by Donald Banjarnahor Jibi Bisnis - Espos.id News - Rabu, 13 Februari 2013 - 01:45 WIB
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono mengatakan Giri Indah Sejahtera (GIS) sebagai pelaksana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP/Geothermal) Ungaran, Kabupaten Semarang belum juga melakukan pembangunan hingga saat ini
Padahal, GIS sudah memenangkan lelang proyek Geothermal ini sejak 2011 lalu. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jateng belum menghentikan kerja sama dengan Giri Indah Sejahtera dan masih memberikan waktu hingga akhir Februari ini.
“Bila hingga akhir Februari belum juga terlihat kesungguhan mereka dalam pembangunan Proyek Geothermal maka kerjasama akan dihentikan,” ujarnya kepada JIBI/Bisnis, Selasa (12/2/2013).
Dia menambahkan Pemerintah Provinsi akan melakukan lelang ulang untuk mencari mitra pembangunan proyek Geothermal ini, apabila kerjasama dengan GIS benar dihentikan.
“Itu sudah sesuai prosedur untuk melakukan lelang ulang apabila mitra sebelumnya gagal merealisasikan proyek,” jelasnya.
Giri Indah Sejahtera, anak usaha PT Golden Sipke Energi Indonesia, memenangkan lelang proyek Geothermal Semarang pada 2011 lalu dengan jangka waktu pengelolaan 35 tahun. Proyek pembangunan pembangkit listrik ini diperkirakan membutuhkan biaya Rp3 triliun dengan kapasitas produksi energi listrik 155 megawatt.
Pembangkit listrik ini rencananya akan dibangun pada lahan seluas 29.000 hektare di kawasan Desa Candi Gedongsongo, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.
Proyek ini sebenarnya diharapkan masuk dalam kloter kedua proyek percepatan proyek pengadaan listrik 10.000 MW tahap II di Indonesia. Namun, sayangnya pembangunan pembangkit listrik ini juga belum terlaksana.
Giri Indah Sejahtera juga telah menandatangani perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara pada 2012 lalu. Giri Indah Sejahtera mematok harga jual listrik tenaga panas bumi sebesar US$8,09 per kWh.
Sebelumnya warga di sekitar Candi Gedongsongo juga sempat memprotes pembangunan PLTP ini karena dikhawatirkan mencemarkan lingkungan dan berakibat pada kerusakan candi.