by Akhirul Anwar Jibi Bisnis - Espos.id News - Senin, 28 September 2015 - 22:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengutus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional Sofyan Djalil bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membicarakan proyek kereta cepat.
Jokowi berpegang pada tiga prinsip yakni proyek tersebut menggunakan skema business to business, tidak menggunakan uang negara dan tidak ada jaminan pemerintah. Oleh karena itu, dalam waktu dekat akan diperoleh keputusan resmi dan segera diumumkan kepada masyarakat.
"Maka beranjak dari tiga prinsip tadi, kalau kemudian nanti ada Perpres atau instrumen apapun yang akan dikeluarkan. Ini pasti tidak secara langsung berkaitan dengan penunjukan salah satu yang akan dimenangkan," ujat Seskab Pramono Anung di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/9/2015).
Mengenai keberatan Jepang dengan prinsip Presiden Jokowi tersebut, Pramono bilang itu sudah menjadi keputusan. Sofyan Djalil berangkat ke Jepang Minggu (27/9/2015) malam dan diterima oleh PM Shinzo Abe hari ini pukul 11.00 waktu Jepang. Rencananya, dia akan memberikan laporan sementara hasil pertemuan kepada Presiden Jokowi malam ini.
Selain mengutus Sofyan Djalil ke Jepang, Presiden juga mengirim utusan khusus ke Tiongkok. Tetapi Pramono mengatakan belum ditunjuk siapa yang akan bertemu dengan pemerintah negeri tirai bambu tersebut. "Yang sudah berangkat Pak Sofyan Djalil yang ke Jepang. Yang ke China sedang menunggu," jelas Pramono.