by Lili Sunardi Jibi Bisnis - Espos.id News - Jumat, 10 Juli 2015 - 14:17 WIB
Esposin, JAKARTA -- Pemerintah akan menunjuk konsultan untuk membandingkan proposal kerja sama pembangunan KA supercepat Jakarta-Bandung yang diajukan Jepang dan Tiongkok.
Kepala Staf Presiden, Luhut Panjaitan, mengatakan pemerintah akan mengevaluasi proposal yang diajukan Jepang dan Tiongkok secara fair. Untuk itu, pemerintah akan menunjuk konsultan khusus untuk membandingkan kedua proposal tersebut.
“Intinya, semua secepat mungkin, dan mana yang terbaik untuk Indonesia,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Luhut Panjaitan menuturkan Indonesia memerlukan kerja sama pembangunan kereta cepat karena dapat menciptakan lapangan kerja. Apalagi proyek tersebut diperkirakan membutuhkan sekitar Rp60 triliun yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan pemerintah telah menerima proposal teknis pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah nantinya akan mengevaluasi kedua proposal tersebut berdasarkan kebutuhan Indonesia saat ini.
“Pemerintah akan melakukan evaluasi yang fair berdasarkan kebutuhan. Intinya, supaya keputusan yang nanti dibuat adalah keputusan yang berdasarkan pertimbangan terbaik,” ujarnya.
Sofyan Djalil juga menuturkan proposal teknis pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dikirimkan Jepang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan proposal tersebut menjadi salah satu proposal kerja sama terbaik yang pernah diterima pemerintah.