by Newswire - Espos.id News - Jumat, 28 Agustus 2020 - 02:20 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan subsidi gaji sebesar Rp600.000 per bulan untuk pekerja. Subsidi ini akan diberikan selama empat bulan kepada 15,7 juta pekerja. Salah satu kriteria penerima adalah pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta per bulan.
Hari Ini 2,5 Juta Pekerja Terima Subsidi Gaji Rp600.000/bulan
Presiden mengatakan subsidi ini bagian dari program stimulus ekonomi. Selain itu, subsidi sekaligus penghargaan bagi pekerja dan perusahaan yang taat membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan/BPJAMSOSTEK.
"Ini kita berikan sebagai sebuah penghargaan, reward, kepada para pekerja dan perusahaan yang patuh bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan," katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Hal ini disampaikan pada acara peluncuran program subsidi gaji bagi pekerja/buruh.
Presiden mengatakan, program subsidi gaji melengkapi beragam program bantuan yang telah dijalankan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Program sebelumnya antara lain bantuan sosial tunai, bantuan langsung tunai dana desa, subsidi listrik, bantuan sembako, Kartu Prakerja, dan Banpres Produktif.
Begini Penjelasan Menaker Soal Jadwal Pencairan Subsidi Gaji Karyawan Swasta yang Molor
Bantuan tersebut diberikan kepada pekerja yang sudah terdaftar sebagai peserta program jaminan BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 30 Juni 2020 dan taat membayar iuran.
Acara peluncuran program subsidi gaji bagi pekerja/buruh pada Kamis di Istana Negara dihadiri oleh perwakilan pekerja penerima subsidi gaji termasuk guru honorer, petugas pemadam kebakaran, perawat, pegawai hotel, dan petugas kebersihan.
Kabar Gembira Untuk PNS Sragen, Gaji Ke-13 Sudah Cair!
"Hari ini saya kira komplit ada pekerja honorer, termasuk guru honorer. Petugas pemadam kebakaran honorer, karyawan hotel honorer, tenaga medis perawat. Petugas kebersihan ada, karyawan hotel ada, komplit. Siapapun yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan secara aktif sampai Juni, rajin, patuh, ini yang diberikan," kata Presiden.