news
Langganan

PREDIKSI BISNIS 2013: Upah Buruh dan TDL Naik, Industri Tekstil Makin Tertekan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id News  -  Selasa, 27 November 2012 - 15:31 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah penjahit menyelesaikan pembuatan kaos di industri garmen C59 Jalan Cigadung Raya Timur Bandung, Jawa Barat. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Sejumlah penjahit menyelesaikan pembuatan kaos di industri garmen C59 Jalan Cigadung Raya Timur Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Asosiasi Pertekstilan Indonesia memperkirakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pada 2013 akan makin tertekan dengan naiknya upah buruh dan tarif dasar listrik, serta kondisi ekonomi negara tujuan ekspor yang belum membaik. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

JAKARTA - Meningkatnya upah minimum pekerja (UMP) sebesar Rp2,2 juta dan rencana kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) pada 2013 sebesar 15 persen diperkirakan akan membuat kinerja ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) semakin terpuruk.

"Pada tahun depan, diperkirakan kinerja industri TPT semakin menurun akibat tingginya UMP dan biaya energi. Untuk kinerja ekspor 2013 akan menyamai tahun ini sebesar 12,58 miliar dolar AS," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G. Ismy, pada acara konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Advertisement

Pelaku industri TPT, menurut Ernovian, terus tertekan dengan kondisi pasar ekspor di Amerika Serikat dan Eropa akibat krisis ekonomi. "Krisis global yang melanda kawasan Amerika Serikat dan Eropa membuat ekspor TPT dari Indonesia semakin kecil. Selain itu, industri TPT nasional hanya menguasai 46 persen pasar domestik," katanya.

Penurunan permintaan global, lanjut Ernovian, dibarengi dengan semakin ketatnya persaingan di pasar internasional yang mengakibatkan kinerja ekspor TPT Indonesia terus melemah. "Pada semester I 2012, kondisi tersebut telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan data API, realisasi nilai ekspor anjlok 6,1 persen dari 6,76 miliar dolar AS pada semester I tahun lalu menjadi 6,38 miliar dolar AS di semester I tahun ini," katanya.

Penurunan terbesar ekspor TPT terjadi di pasar Eropa, yakni sebesar 9,6 persen, sedangkan di pasar Amerika turun tipis 0,8 persen. Meskipun terjadi sedikit penaikan di pasar Jepang, kondisi tersebut tidak lebih besar dibandingkan dengan penurunan yang dialami di pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif