by Tegar Arief Fadly Jibi Bisnis - Espos.id News - Kamis, 19 Juni 2014 - 04:00 WIB
Esposin, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo alias Jokowi, dinilai akan lebih bisa memanfaatkan ketokohan Soekarno dibandingkan dengan rivalnya, Prabowo Subianto dalam Pilpres 9 Juli 2014.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Fachry Ali, mengatakan meskipun secara penampilan Prabowo lebih mirip Soekarno, namun pada kenyataannya figur rakyat kecil yang selalu dibela Soekarno melekat pada diri Jokowi.
Menurutnya, Jokowi adalah perwujudan dari kaum marhaen (sebutan Soekarno untuk rakyat kecil Indonesia di masa pergerakan nasional). Kata Fachry, Jokowi lah yang berhasil menampilkan figur marhaen di era modern ini.
"Jokowi adalah representasi dari marhaernisme. Jadi dia the real marhaen, seperti yang dibayangkan Bung Karno. Jokowi apa adanya," tutur Fachry Ali di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Ia menambahkan, sebelum kemunculan Jokowi ke publik, belum pernah diketahui figur marhaen sebagaimana yang dibayangkan Soekarno. Bahkan keluarga Soekarno pun tidak memiliki jiwa seorang marhaenis.
"Bung Karno sendiri bukan marhaen, karena bajunya bagus, penampilannya rapi. Jokowi itu marhaenis sejati, bukan Mbak Mega, bukan anaknya Mbak Mega," imbuhnya.
Di sisi lain, Fachry mengakui bahwa dalam hal penampilan dan gaya berorasi, Prabowo lebih mirip dengan Soekarno. Namun menurutnya saat ini masyarakat lebih mengidolakan sosok calon pemimpin yang populis dan merakyat.
"Kalau dari segi penampilan memang Prabowo kelihatan seperti Bung Karno. Tapi ini periode rakyat menghendaki wong cilik, bukan kesatria. Jokowi yang lebih berpeluang," tegasnya.