by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos - Espos.id News - Sabtu, 5 Juli 2014 - 15:35 WIB
Mantan Ketua Tim Investigasi Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Hermawan Sulistyo menyebut SBY pernah digebuki Prabowo Subianto saat di Akabri. Hal ini yang menurutnya membuat Prabowo harus tinggal kelas.
“Kenapa tidak ada orang yang bertanya dalam catatan biodatanya Prabowo, harusnya lulus tahun 1973 kenapa lulusnya tahun 1974, ini nggak ada orang yang nanya. Katanya Prabowo pinter kok nggak naik kelas, berarti ada yang lain, ya itu tadi gebukin SBY,“ ungkapnya dalam video yang diunggah akun Jakartanicus, Jumat (4/7/2014).
Pernyataan Hermawan itu terekam dalam video tanggal 3 Juli 2014 pada acara diskusi yang diselenggarakan oleh Imparsial. Pantauan Esposin, video itu jadi yang terpopuler di Youtube untuk regional Indonesia dengan penonton mencapai 159.596.
Dalam video tersebut, Hermawan mengungkap banyak hal, mulai dari fakta-fakta temuan Tim Investigasi Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998. Profesor riset dari LIPI Hermawan Sulistyo memang mantan Ketua TGPF. Setelah berkisah tentang fakta kerusuhan Mei 1998 dan penculikan sampai soal pembentukan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Hermawan pun menyinggung Pilpres 2014
Hermawan juga mengungkapkan penyebab lain Prabowo tidak naik kelas. Katanya Prabowo t ketahuan ke Jakarta untuk menemui Titiek Soeharto. Sepulang dari Jakarta itu,
Prabowo diberi sanksi oleh Gubernur Akabri Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang juga ayah Ani Yudhoyono. Nah saat itu, dikisahkan Hermawan, Prabowo bersama sejumlah rekan lain menggebuki SBY karena marah ada yang melaporkan tindakan itu.