news
Langganan

Polstat: Konstituen PDIP Tak Otomatis Pilih Ganjar, Ada ke Prabowo dan Anies - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire Abu Nadzib  - Espos.id News  -  Sabtu, 20 Mei 2023 - 21:07 WIB

ESPOS.ID - Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei nasional terbaru mereka di Jakarta, Sabtu (20/5/2023). (ANTARA/HO-Polstat)

Esposin, JAKARTA -- Dukungan konstituen PDIP diperkirakan tidak bulat kepada bakal calon presiden yang sudah ditetapkan partai mereka, Ganjar Pranowo.

Perkiraan itu tergambar dalam hasil survei nasional terbaru Political Statistics (Polstat) Indonesia pada 1-10 Mei 2023 yang dirilis di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Advertisement

Hasil analisis tabulasi silang Polstat menemukan Ganjar hanya mendapatkan dukungan 40,2 persen dari responden survei tersebut yang menyatakan akan memilih PDIP dalam Pemilu 2024.

Angka itu tidak terlalu berbeda mencolok dibandingkan Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan 34,6 persen dari responden pemilih PDIP.

Peneliti senior Polstat Indonesia Apna Pernama menilai hal itu dukungan kepada Prabowo itu sebagai fakta menarik, mengingat nama Ganjar sudah diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai bakal capres yang akan diusung untuk Pemilu 2024.

Advertisement

"Logikanya setelah Megawati mendeklarasikan capres yang akan diusung partainya, mayoritas konstituen PDI Perjuangan akan tegak lurus mendukung Ganjar. Realistasnya, persentase simpatisan PDI Perjuangan yang memilih Prabowo cukup signifikan," ujar Apna dalam salinan paparan hasil survei, seperti dikutip Esposin dari Antara.

Tidak bulatnya suara konstituen PDIP mendukung Ganjar, kata dia, juga makin kentara dengan keberadaan 10,3 persen responden yang menyatakan akan memilih PDIP memberikan dukungan untuk bakal capres Partai Nasdem Anies Baswedan.

Kendati demikian, masih terdapat 14,9 persen responden pemilih PDIP dalam survei tersebut yang menyatakan belum menentukan pilihan atau tidak menjawab pertanyaan tentang dukungan capres.

Survei nasional Polstat menempatkan PDIP sebagai partai politik peserta Pemilu 2024 dengan elektabilitas tertinggi mencapai dukungan 18,8 persen responden.

Advertisement

Partai Gerindra menyusul dengan 16,2 persen, diikuti Partai Golkar (10,4 persen), Partai Demokrat (10,2 persen), Partai NasDem (8,9 persen), PKB (7,9 persen), Partai Perindo (4,9 persen), PAN (2,9 persen), PPP (2,1 persen, partai-partai nonparlemen dan/atau partai baru lain (3,6 persen), serta 7,3 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.

Survei Polstat pada tanggal 1 s.d. 10 Mei 2023 terhadap 1.200 responden berusia sekurang-kurangnya 17 tahun dan memiliki KTP elektronik di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat atau multistage random sampling.

Pengumpulan data dengan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih berpedoman kuesioner terhadap responden yang berkomposisi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen menetap di perdesaan dan 40 persen lainnya bermukim di perkotaan.

Hasil survei memiliki margin error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen serta dilengkapi teknik analisis pemantauan media untuk mengukur sentimen publik terhadap para bakal capres dan partai politik.

Advertisement

Seturut tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 oleh KPU, pencalonan presiden dan wakil presiden dijadwalkan mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 harus memiliki dukungan parpol/gabungan parpol yang sedikitnya memperoleh 115 kursi di DPR RI atau parpol/gabungan parpol Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah sekurang-kurangnya 34.992.703 suara.

Sebelumnya, DPP PDIP meminta jajaran pengurus, kader, dan simpatisan bekerja keras turun ke akar rumput demi memenangkan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Advertisement

Instruksi itu disampaikan Ketua DPP PDIP Sri Rahayu dalam Konsolidasi PDIP Sumsel Pemenangan Pilpres 2024 bersama Ganjar Pranowo di GOR Dempo Jakabaring, Palembang, Sumsel, Sabtu (20/5/2023).

"Saya tak perlu jelaskan, karena sudah jelas isi instruksi Ketua Umum. Sebagai kader, kita melaksanakan tugas melakukan konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pilpres 2014," kata Sri dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sri Rahayu menegaskan semangat konsolidasi, kebersamaan dan gotong royong harus ditunjukkan untuk mewujudkan hal tersebut, termasuk dengan turun dan menyapa warga di akar rumput.

Kedatangan Ganjar di GOR Dempo disambut antusias oleh para kader PDIP, di mana Gubernur Jawa Tengah itu disemati selendang putih khas Bumi Sriwijaya saat akan memasuki lokasi acara.

Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda Kiemas menyebut penetapan Ganjar sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024 merupakan bukti keberhasilan proses kaderisasi PDIP.

Pasalnya, Ganjar sarat pengalaman mulai dari anggota legislatif hingga kepala daerah.

Advertisement

Oleh karena itu, Giri juga menegaskan kembali pesan agar kader PDIP Sumsel bekerja keras memenangkan Ganjar dalam Pilpres 2024.

"Tugas kita sebagai kader partai adalah memenangkan beliau tidak ada satu kata selain menangkan Pak Ganjar," kata Giri seperti dikutip Esposin dari Antara.

Instruksi dari DPP PDIP itu terjadi setelah peristiwa dukungan sukarelawan Jokowi-Gibran kepada Ganjar Pranowo pada Jumat (19/5/2023) malam.

Peristiwa itu langsung mendapat respons dari DPP PDIP.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menerima Prabowo Subianto pada Jumat malam dipanggil ke DPPP, Senin (22/5/2023) untuk diklarifikasi.

Gibran menyatakan siap menghadiri panggilan DPP PDIP, termasuk jika mendapat sanksi atas peristiwa dukungan untuk Prabowo Subianto itu.

Gibran menegaskan deklarasi dukungan diberikan oleh sukarelawan Jokowi-Gibran dan bukan oleh dirinya.

Ia menerima Prabowo makan malam dalam kapasitas Wali Kota Solo yang menjamu Menteri Pertahanan.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif