Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Antara, ke-4 WNI itu bernama Hafat, Iknoriansyah, Hery Setiawan, dan Wahyudi. Keluarga mereka yang dihubungi, Minggu (13/10/2013), menyatakan tak percaya ke-4 orang itu merampok karena mereka ke Malaysia untuk bekerja sebagai buruh bangunan dan buruh perkebunan kelapa sawit.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pun tak terima begitu saja dengan kematian 4 WNI itu. Republik Indonesia memprotes penembakan terhadap empat warga negara Indonesia hingga tewas oleh polisi Malaysia.
"Saya mengecam keras tindakan barbar polisi Malaysia yang dengan mudahnya menembak orang hingga tewas," kata Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Minggu.
Kepala BNP2TKI menyebutkan menurut versi polisi Malaysia keempat WNI itu diduga telah melakukan perampokan rumah pada dini hari sebelumnya. Polisi lalu menyerbu rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian mereka di Blok B-15-7, Ampang Hilir Pinggiran, Jl. Ampang Putra, Kuala Lumpur.
"Sepertinya polisi Malaysia bermental pengecut karena sedikit-sedikit menembak. Melumpuhkan, kan tidak harus membunuh apalagi mereka bukan teroris," kata Kepala BNP2TKI.