by Newswire - Espos.id News - Jumat, 15 Oktober 2021 - 17:32 WIB
Esposin, SERANG – Brigadir NP, polisi yang melakukan smackdown kepada seorang mahasiswa di Tangerang ditahan di ruang tahanan khusus Bid Propam Polda Banten.
Penahanan dilakukan selama 7 hari ke depan dalam rangka pemeriksaan dan pemberkasan.
"Kami berharap pemberkasan terhadap Brigadir NP segera dituntaskan oleh penyidik Propam," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga di Serang, Jumat (15/10/2021).
Propam Polda menggunakan persangkaan pasal berlapis sesuai dengan aturan internal kepolisian untuk polisi jago smackdown.
Propam Polda menggunakan persangkaan pasal berlapis sesuai dengan aturan internal kepolisian untuk polisi jago smackdown.
Baca Juga: Kabar Terkini Korban Smackdown Polisi, M. Faris: Leher Susah Digerakkan
Tapi ia tidak menjelaskan pasal persangkaan apa yang akan diberikan pada Brigadir NP.
Penahanan sendiri dilakukan selama tujuh hari.
"Persangkaan terduga pelanggar dengan hukuman acara internal, maka penempatan di rumah tahanan khusus Bid Propam adalah tujuh hari," ujar Shinto.
Saat ini, Fariz, mahasiswa yang jadi korban smackdown polisi dirawat di RS Ciputra Tangerang.
"Saudara Fariz dibawa ke RS Ciputra Tangerang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Bukan karena situasi yang memburuk atau emergency terhadap Saudara Fariz," kata Shinto.
Baca Juga: Anak Buah Smackdown Mahasiswa, Kapolresta: Hanya Refleks
M. Faris Amrullah, 21, mahasiswa yang dibanting polisi saat unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Tangerang, Banten mengaku susah menggerakkan lehernya.
Versi polisi, berdasarkan hasil rontgen tidak ada luka serius di tubuh Faris.
“Masih nyeri, khususnya bagian pundak, leher, sama kepala,” kata Faris saat dihubungi Detik.com, Kamis (14/10/2021) malam.
Faris mengaku kerap merasakan pusing setelah insiden di-smackdown polisi beberapa hari lalu.
“Leher agak susah digerakin, kepala kleyengan,” imbuhnya.
Faris dirontgen di RS Harapan Mulya, Tangerang.
"Hasil rontgen kemarin sudah kami dapatkan dari RS Harapan Mulya, sudah bertemu dr. Florentina yang menyampaikan tidak ada kondisi fraktur atau patah dan retak, suhu normal, semua kondisinya baik, hanya tensinya agak tinggi,” ujar Wahyu di kantor Bupati Tangerang, Banten.
Wahyu mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas kondisi kesehatan Faris pascakejadian tersebut.
Faris akan dicek kesehatannya secara berkala.