by Redaksi - Espos.id News - Minggu, 26 Desember 2010 - 12:49 WIB
"Krisis reformasi penegakan hukum sepanjang tahun 2010. Kalau tidak dilakukan perbaikan ini akan menjadi pembodohan drastis dalam penegakan hukum," ujar Ketua FPKS DPR, Mustafa Kamal, dalam Seminar Refleksi Akhir Tahun PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (26/12)
Mustafa mencontohkan kebijakan Presiden SBY membuat Satgas pemberantas mafia hukum. Satgas yang tidak diikuti fungsi yang jelas dianggap menjadi problem sendiri dalam hal penegakan hukum.
"Sebenarnya bukan Satgas yang diperlukan. Lebih lagi Satgas ini tidak punya legitimasi yang kuat berdasar konstitusi," kritik Mustafa.
Satgas dianggap PKS telah mengaburkan fungsi penegakan hukum oleh institusi Polri dan Kejaksaan. Padahal Presiden hanya perlu melakukan reformasi di institusi penegak hukum.
"Apalagi anggota Satgas sering bertindak tidak proporsional," protesnya tanpa menyebut langkah mana dari Satgas yang tidak proporsional itu.
PKS berharap Presiden SBY melakukan reformasi di penegakan hukum ke depan. Sehingga krisis penegakan hukum tidak terus terjadi. "Ini menjadi langkah Presiden intuk memperbaiki penegakan hukum ke depan," tandasnya.
Hadir dalam acara ini, Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaaq, Sekjen PKS Anis Matta, Ketua FPKS, Ketua BKSAP DPR dari FPKS Hidayat Nurwahid, dan sejumlah pengamat politik dari LIPI.
dtc/nad