by Indah Septiyaning W Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 8 Desember 2015 - 23:00 WIB
Esposin, SOLO -- Seperti masyarakat daerah lain, warga Kota Solo segera menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo yang digelar secara serentak, Rabu (9/12/2015). Namun, hingga menjelang hari pencoblosan, mereka tak tahu apa yang ditawarkan oleh kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota itu.
Salah satunya warga Danukusuman, Kecamatan Serengan, Nuraini memastikan akan menggunakan hak pilihnya hari ini. Meski diakuinya, selama ini minim sosialisasi terkait pasangan calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali kota (cawawali) yang maju dalam bursa pilkada.
“Saya hanya tahu ada dua calon, yakni Pak Rudy [F.X. Hadi Rudyatmo] dan Pak Anung Indro Susanto. Tapi saya tidak tahu program mereka apa saja,” katanya kepada Esposin, Selasa (8/12/2015) sore. Baca: Pemilih Pemula: dari yang Bingung Sampai Lupa Nama Anung.
Ia mengaku mengetahui para calon tersebut hanya melalui spanduk yang dipasang tersebar di Solo. Tapi, secara lebih dalam bagaimana visi misi dan sosok para calon itu, ia tidak tahu. Ia hanya berharap kepala daerah terpilih benar-benar mampu memajukan Kota Solo. “Bisa mengurangi angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat,” harapnya. Baca: Ini "Jadwal" dan Tempat Anung-Fajri-Rudy-Purnomo.
Senada, warga Nusukan, Banjarsari, Heru Murdani, yang mengaku tidak tahu menahu mengenai program kerja para calon kepala daerah. Heru mengatakan sejauh ini rendah sosialisasi tentang para calon tersebut. Namun demikian, ia tetap akan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga Kota Solo. “Siapa saja nanti yang jadi, saya hanya berharap Solo lebih baik,” katanya.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Solo Budi Suharto mengimbau kepada seluruh warga Solo yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi memilih calon kepala daerah. Partisipasi warga dinilai penting untuk masa depan Solo. “Jadi gunakan hak pilihnya, jangan sampai menyesal karena tidak menggunakan hak pilih,” katanya.
Budi mengatakan Pemkot telah membentuk Desk Pilkada. Desk ini nantinya bertugas untuk memantau pelaksanaan pilkada Solo. Fungsi Desk Pilkada juga melaporkan aspek penyimpangan yang melanggar norma dalam pilkada. Pemkot, lanjutnya, menyebar petugas-petugas di setiap TPS. Petugas ini akan melaporkan setiap pelaksanaan di masing-masing TPS-nya. “Secara internal kami juga melakukan penghitungan suara. Tapi hanya untuk internal,” katanya.