by Newswire - Espos.id News - Rabu, 11 Agustus 2021 - 17:50 WIB
Esposin, JAKARTA—Seorang warga DKI Jakarta bernama Yuni Trianita urung mendapat vaksinasi.
Pasalnya, nomor induk kependudukan (NIK) miliknya dipakai oleh orang lain untuk vaksinasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Warga yang memakai NIK warga DKI itu diketahui melakukan vaksinasi massal perusahaan swasta yang diwadahi klinik dr. Ranny Serpong, Tangsel.
Dr. Ranny, pemilik klinik menjelaskan, permasalahan itu lantaran adanya kesalahan penginputan data saat pelaksanaan vaksinasi massal pada 22 Juli 2021 lalu.
Dr. Ranny, pemilik klinik menjelaskan, permasalahan itu lantaran adanya kesalahan penginputan data saat pelaksanaan vaksinasi massal pada 22 Juli 2021 lalu.
Rany menyadari adanya salah input data itu seusai ramainya pemberitaan soal warga ber-KTP Jakarta yang tinggal di Kabupaten Bekai, tak bisa vaksinasi lantaran NIK-nya sudah terdaftar telah mendapat vaksin di PeduliLindungi.
Baca Juga: Tak Punya NIK, Masyarakat Kini Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Ranny mengklaim, pihaknya juga sudah menawari vaksinasi kepada Yuni Trianita. Namun yang bersangkutan menolak. Yuni meminta agar namanya dihapus dari data PeduliLindungi.
"Tapi kami sudah berusaha ke BPJS, Dinkes untuk menghapus. Tapi katanya tidak bisa karena servernya di Kominfo. Mereka (Dinkes, BPJS) menawarkan juga solusinya Bu Yuni untuk vaksinasi," sambung Ranny.
Baca Juga: Beda Aplikasi Jadi Pemicu Data Vaksin Daerah dan Pusat Berbeda
Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui identitas peserta vaksin yang NIK-nya tertukar itu.
Lantaran sejak awal tak ada protes dari penerima vaksin tersebut lantaran NIK-nya tak sesuai.
"Saat itu namanya beda, tapi dia tetap ikut vaksinasi aja. Tapi saat ini, namanya ini kita belum bisa cari karena jumlah peserta vaksin 3.400 orang. Jadi nanti akan ketahuan saat vaksin kedua. Dia akan datang karena namanya bukan nama sebenarnya dan tidak mendapat sertifikat vaksinasi. Kalau saat ini nyarinya agak susah karena banyak," ungkapnya.