news
Langganan

Peserta Pelatihan LKP Ismia Karanganyar Pamer Karya di Solo Grand Mall - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id News  -  Kamis, 6 Juli 2023 - 18:28 WIB

ESPOS.ID - Para peserta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia Karanganyar di Solo Grand Mall, Kamis (6/7/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO—Sebanyak 30 siswa Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia Karanganyar mencuri perhatian pengunjung Solo Grand Mall (SGM) ketika mereka memamerkan hasil karya dalam bentuk fashion show di atrium, Kamis (6/7/2023).

Pimpinan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia Karanganyar, Sri Ismiatun, mengatakan baju yang dipakai para siswa itu merupakan hasil karya sendiri. Ini merupakan bagian dari program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Advertisement

“Jadi baju yang dipakai fashion ini adalah desainnya sendiri, dibuat sendiri dipakai sendiri gitu,” kata dia ketika ditemui Esposin di Atrium SGM, Kamis.

Sebelumnya para siswa yang turut memperagakan hasil karyanya itu diberikan pelatihan selama kurang lebih satu bulan. Sri Ismiatun menyebut pelatihan yang diberikan adalah desain baju dan menjahit.

“Menjahit gamis dengan aplikasi kain batik untuk industri rumahan. Jadi output-nya nanti mereka menjadi pengusaha,” kata dia.

Advertisement

Tidak hanya teknik menjahit, pihaknya mengajarkan para siswa atau peserta pelatihan memasarkan produknya secara online atau offline. Termasuk cara membuat foto produk, pengemasan, sampai marketing. “Ini dalam rangka mendukung mereka jualan,” lanjut dia.

Dia mengatakan program gratis itu menyasar warga yang belum bekerja. Terkhusus mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu secara ekonomi. Ini juga menjadi salah satu upaya mengurangi angka pengangguran.

“Remaja usia 16 tahun sampai 25 tahun yang kurang mampu kita utamakan. Pesertanya memang kita cari dari rekomendasi pengurus PKK, RT, RW setempat. Beberapa peserta ada juga yang mendaftar di lewat Instagram dan web,” lanjut dia.

Advertisement

Setelah menjalani pelatihan, para peserta juga diberikan modal usaha dan mesin jahit untuk digunakan bekerja. Pihaknya ingin memastikan setelah menjalani program pelatihan, para peserta bisa mandiri secara keuangan.

“Kita juga fasilitasi spanduk atau papan nama sebagai media promosi mereka. Jadi bukan hanya ilmu yang didapat, tapi juga fasilitas lain untuk menunjang skill yang mereka pelajari,” lanjut dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif