by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Selasa, 17 Maret 2015 - 14:40 WIB
Pertumbuhan ekonomi di DIY masih ditopang konsumsi rumah tangga.
Harianregional.com, JOGJA– Perekonomian DIY diproyeksikan tumbuh sebesar 4,75% pada triwulan I 2015. Proyeksi pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2014 yang sebesar 4,20%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso mengatakan penopang pertumbuhan ekonomi di DIY masih didorong oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat. Konsumsi dan perbaikan daya beli masyarakat diperkirakan akan menumbuhkan industri makanan dan minuman.
"Setelah penurunan harga BBM daya beli masyarakat meningkat. Begitu juga terjadi peningkatan ekspor. Kontribusi pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari sektor pertanian dan industri pengolahan," kata Arief di kantornya, Senin (16/3/2015).
Sayang, Arief tidak menjelaskan berapa prosentase pertumbuhan di ketiga sektor tersebut. Hanya saja, dia menerangkan, proyeksi pertumbuhan perkonomian DIY juga didukung oleh semakin membaiknya perekonomian negara tujuan ekspor barang asal DIY, seperti Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, bukan berarti tidak ada resiko penurunan pertumbuhan ekonomi di DIY. Menurut dia, kemungkinan tersebut masih ada terutama di sektor penyedia akomodasi dan makanan minuman seiring larangan pemerintah menggelar rapat atau kegiatan di hotel. Hal itu, lanjutnya, berdampak pada melambatnya pertumbuhan Meeting Intencive Converence and Exhibition (MICE) serta catering.
"Perekonomian di Jogja kan salah satunya dipengaruhi oleh jasa hospitality. MICE hotel menurun sehingga perputaran uang ke Jogja berkurang. Kemungkinan ini risiko penurunan pertumbuhan,” kata Arief.