by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 25 Agustus 2015 - 21:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Jokowi melalui akun Twitter @jokowi hari ini berkicau tentang pelemahan atau depresiasi rupiah yang kini menembus Rp14.000/dolar AS. Kicauan ini hanya berselang tak sampai sehari setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkicau tentang hal yang sama.
"Pelemahan Rupiah sudah diluar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan -Jkw," kicau @jokowi, Selasa (25/4/2015). "Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal."
Sebelumnya, Senin (24/8/2015) malam, SBY melalui akun Twitter berkicau tentang kekhawatirannya terhadap potensi krisis. SBY memang tak hanya membahas soal perlambatan ekonomi Indonesia, tapi juga ekonomi Asia. Namun dalam kicauannya itu, ada saran terhadap pemerintahan Jokowi.
"Saya amati, utk Indonesia, masyarakat mulai terdampak. Cegah jangan sampai makin cemas, kehilangan "trust" & hidupnya makin susah. Menurut saya, manajemen krisis harus diberlakukan. Jgn "underestimate" & jangan terlambat. Apalagi pasar & pelaku ekonomi mulai cemas *SBY*," kicau akun SBY.
Setelah itu, SBY menyambungnya dengan saran agar pemerintah lebih serius. "Sy masih percaya pemerintah bisa atasi gejolak ekonomi saat ini. Maaf,sebaiknya lebih fokus & serius, serta cegah hal-hal yg tak perlu."
SBY juga menyebut perkembangan ekonomi saat ini sudah "lampu kuning". Dia menyarankan agar pemerintahan Jokowi mengambil pelajaran dari penanganan krisis 2008 saat dirinya masih menjadi presiden. "Indonesia memang sering alami gejolak. Dlm krisis 98 ekonomi kita jatuh, tetapi dlm krisis gobal 2008 kita selamat. Ambil pengalamannya."