by Linda T Silitonga Jibi Bisnis Indonesia - Espos.id News - Jumat, 21 September 2012 - 14:09 WIB
JAKARTA — Pemerintah Indonesia diharapkan terus berupaya meyakinkan pemerintah Amerika Serikat bahwa kondisi di Indonesia aman sehingga tidak sampai tercipta citra buruk yang juga bisa berdampak pada ekonomi, menyusul tindakan Kedutaan Besar AS menutup kantor misinya di Indonesia.
Pengamat Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan pemerintah Indonesia juga mesti bisa menjamin kepentingan AS atas rasa keamanan tersebut di dalam negeri. “Pemerintah Indonesia harus terus meyakinkan pemerintah AS. [Sehingga tidak] akan berdampak pada politik, tapi [juga] ekonomi,” kata Hikmahanto, Jumat (21/9/2012). Apalagi, jika sampai ada travel warning yang bisa menjadi indikator bagi warga AS, seolah Indonesia tidak aman.
Untuk itu, ujarnya, perlu ada komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat. Himahanto juga mengharapkan pemerintah AS tidak berdiam diri terkait film Innocence of Muslims yang menuai aksi protes, sehingga umat muslim bisa membedakan antara pihak pembuat film dengan pemerintah AS.
“SBY [Presiden Susilo Bambang Yudhoyono] mungkin bisa menggalang negara penduduk Islam besar untuk meyakinkan pemerintah AS untuk melakukan sesuatu,” katanya. Seperti diketahui Pemerintah Amerika Serikat menutup kantor-kantor misi AS di Indonesia untuk sementara pada Jumat (21/9/2012), karena adanya potensi demonstrasi signifikan di depan fasilitas milik pemerintah AS.
Kantor misi yang ditutup adalah Kedutaan Besar AS di Jakarta, Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Kantor Perwakilan AS di Medan, Kantor Agen Konsuler AS di Bali, dan Misi AS untuk Asean.