news
Langganan

Penumpang Prameks dan Sriwedari Dapat Subsidi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Sepudin Zuhri Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Senin, 3 Maret 2014 - 15:33 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Esposin, JAKARTA-- Untuk kali pertama Kereta Api Prambanan Express (Prameks) dan Sriwedari yang melayani rute Kutoarjo-Yogyakarta-Solo mendapatkan subsidi dari pemerintah atau jamak disebut public service obligation.

Hal itu terungkap dalam penandatanganan kontrak Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp1,28 triliun antara Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia, Senin (3/3/2014). Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan pihaknya memang memprioritaskan kereta regional daerah (KRD) karena banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana transportasi ke lokasi kerja.

Advertisement

“Tahun ini untuk KRD, PSO yang diberikan pemerintah sebesar Rp29,7 miliar. Harga tiketnya tetap sama, tapi sebagian dari harga tiket itu ditanggung pemerintah sehingga masyarakat hanya membayar separuhnya saja,” ujarnya.

Ia mencontohkan untuk kereta Prambanan Ekspress (Prameks) rute Solobalapan-Kutoarjo, tarif yang ditentukan oleh PT KAI sebesar Rp19.000 dan disubsidi pemerintah sebesar Rp7000 sehingga masyarakat hanya perlu membayar sebesar Rp12.000.

Untuk rute Yogyakarta-Solobalapan, lanjutnya, tarif yang ditentukan PT KAI selaku operator sebesar Rp7.350 dan disubsidi pemerintah sebesar Rp1.350 sehingga masyarakat hanya perlu membayar sebesar Rp6000.

Advertisement

“Untuk penumpang di rute yang dilayani Prameks serta Sriwedari kami targetkan jumlah penumpang pertahun mencapai 4,6 juta orang. Tarif-tarif tersebut akan berlaku per 1 April 2014,” ujarnya.

Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengatakan meski moda kereta Prameks dan Sriwedari sudah mendapatkan PSO dari pemerintah, pihaknya selaku regulator belum memiliki rencana untuk menambah frekuensi kereta yang sempat berkurang pasca insiden tergelincirnya kereta di wilayah Yogyakarta 2012 silam.

“Kalau jumlah armada ada, kami akan mempertimbangkan untuk menambah frekuensi,” ujarnya.

Advertisement

Berdasarkan data yang diterima Bisnis, secara keseluruhan pemberian subsidi pada 2014 untuk 6 jenis angkutan kereta api yang meliputi kereta jarak jauh, jarak sedang, jarak dekat, KRD, KRL Jabodetabek serta kereta lebaran mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan PSO 2013.

KRL Jabodetabek misalnya, pada 2013 hanya mendapatkan subsidi sebesar Rp263 miliar sementara tahun ini mendabatkan kucuran Rp641 miliar. Kereta lebaran yang tahun lalu tidak mendapatkan subsidi, tahun ini mendapatkan subsidi sebesar Rp6,6 miliar.

Sedangkan untuk kereta jarak jauh tahun lalu mendapatkan subsidi sebesar Rp110 miliar, tahun ini mendapatkan subsidi Rp167,9 miliar. Kereta jarak sedang mendapatkan subsidi Rp94,5 miliar dibandingkan subsidi 2013 sebesar Rp55 miliar. Sementara kereta jarak dekat mendapatkan subsidi sebsar Rp284 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp242,8 miliar.

Menurut Hermanto Dwiatmoko kontrak PSO tersebut diberikan untuk melayani sekitar 336,4 juta penumpang yang menggunakan 6 jenis kereta api sepanjang 2014 meningkatkan lebih dari 50% dibandingkan jumlah penumpang yang dilayani melalui skema PSO yakni sebanyak 149.8 juta orang.

Ia melanjutkan, setelah penandatanganan kontrak PSO, pihaknya meminta PT KAI untuk membuat laporan bulanan pelaksanaan PSO secara teliti dan terkoneksi dengan layanan internet serta memisahkan buku laporan keuangan untuk layanan PSO dan non-PSO.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif