by Lili Sunardi Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 19 Mei 2015 - 02:40 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar menggunakan pendekatan kemanusiaan dalam menangani persoalan manusia perahu dan pencari suaka.
Andi Widjajanto, Sekretaris Kabinet, mengatakan Presiden Jokowi meminta seluruh jajarannya mengedepankan kemanusiaan, dengan tetap menggunakan prinsip penanganan pengungsi di kalangan internasional.
“Pakai prinsip-prinsip yang ada di kalangan internasional untuk masalah pengungsi, tetapi utamakan kemanusiaan dalam menangani masalah Rohingya,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Andi menuturkan pemerintah terus melakukan komunikasi dengan negara-negara di kawasan Asean terkait penanganan pengungsi tersebut. Harapannya, akan ada solusi terbaik untuk menangani pengungsi yang dilakukan secara bersama-sama oleh negara Asean.
Sebelumnya, DPR meminta pemerintah segera mengeluarkan aturan terkait penanganan manusia perahu dan pencari suaka yang berasal dari luar negeri.
Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR, mengatakan saat ini belum ada aturan mengenai penanganan pencari suaka yang terdampar di perairan Indonesia. Akibatnya, tidak ada tindak lanjut dan kepastian nasib para imigran gelap yang telah ditampung di rumah detensi.
“Pemerintah tidak berani mengatur soal pencari suaka. Itu sebabnya tidak ada tindak lanjut mengenai nasibnya setelah ditangkap dan dibawa ke rumah detensi,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/5).
Fahri menuturkan kekosongan aturan mengenai penanganan pencari suaka tersebut sangat berbahaya, karena tidak ada aturan baku mengenai penyelesaiannya. Saat ini, kalangan internasional mengajukan kritik terhadap pernyataan sejumlah pejabat yang menolak manusia perahu merapat ke daratan wilayah Indonesia.