news
Langganan

PENELUSUR GUA CELAKA: Korban Meninggal Ditemukan Terikat di Tali Pengaman - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Gilang Jiwana Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Rabu, 20 Maret 2013 - 11:58 WIB

ESPOS.ID - Tim SAR mengevakuasi penelusur gua Seropan yang meninggal, Rabu (20/3/2013) dini hari. (Gilang J/JIBI/Harian Jogja)

Tim SAR mengevakuasi penelusur gua Seropan yang meninggal, Rabu (20/3/2013) dini hari. (Gilang J/JIBI/Harian Jogja)
Advertisement

SEMANU – Peristiwa meninggalnya tiga orang siswa pendidikan dasar speleologi di gua Seropan 2, Serpeng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu tidak lepas dari kondisi alam gua Seropan 2.

Gua Seropan 2 merupakan gua vertikal yang berada dekat dengan aliran air sungai. Saat kejadian berlangsung, ketiga korban sedang dalam upaya naik. Sayang, arus terlalu deras sehingga ketiga korban meninggal dunia.
Advertisement

Presiden Hikespi sekaligus ketua panitia Cahyo Alkantana mengatakan, Selasa (19/3/2013) sekitar pukul 17.00, 20 orang yang berada di dalam gua sedang berusaha keluar. Mendadak hujan deras tiba dan membuat aliran air sungai yang berada di dekat gua membanjir.

Advertisement
Menurutnya, tim pengawas di atas sebenarnya sudah memberikan komando pada peserta untuk segera naik, tetapi ternyata banjir datang lebih cepat. Sebanyak 17 siswa yang berada di dalam gua berhasil menyelamatkan diri ke ruangan gua yang cukup luas, tetapi tiga siswa lainnya yang sudah berada dalam posisi memanjat naik terjebak di tali yang digunakan untuk memanjat keluar gua.

“Dalam kondisi itu, air bah jatuh menerpa mereka dengan debit besar. Akibatnya mereka drowning dan tidak dapat terselamatkan,” jelas Cahyo. Hingga saat ini, seluruh siswa yang selamat diistirahatkan di basecamp Hikespi di padukuhan Jomblang, Desa Pacarejo, Semanu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,

Setelah melakukan pencarian selama delapan jam, proses evakuasi pserta pendidikan dasar speleologi yang digelar oleh Federasi Speleologi Indonesia (FSI) dan Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (Hikespi) dihentikan.

Proses evakuasi berakhir Rabu (20/3/2013) sekitar pukul 01.30 WIB. Dari hasil evakuasi, tiga orang dinyatakan tewas, sedangkan sisanya selamat. Salah satu korban tewas yakni mahasiswa UMS Solo.

Mahasiswa UMS

Ketiga orang peserta yang tewas adalah Dian Putri Permatasari, mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gajahmada anggota Matala Biogama. Ganang Samudra, mahasiswa ISI Yogyakarta, dan Hevin Fahariza mahasiswa UMS Surakarta. Saat ditemukan, ketiga korban berada dalam kondisi terikat pada tali pengaman yang seharusnya membawa mereka naik ke mulut gua.

Ketiga korban adalah siswa dalam pelatihan dasar speleologi yang digelar Hikespi. Mereka rencananya akan melakukan kegiatan pendidikan eksplorasi gua hingga 21 Maret 2013 mendatang.

Ketua panitia Cahyo Alkantana yang juga merupakan presiden Hikespi mengatakan, dirinya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga dan masyarakat atas musibah yang terjadi dalam kegiatan yang dilaksanakannya.

Menurutnya, kejadian ini adalah murni musibah karena sebelumnya air di Gua Seropan tidak pernah membanjir seperti saat kejadian.

“Semuanya sudah kami perhitungkan dengan matang, tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Terjebak

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sebanyak 24 orang penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Spelelologi Indonesia (Hikespi) yang sedang melakukan pendidikan dan latihan caving terjebak di Gua Seropan II, di Dusun Serpeng, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Selasa (19/3/2013) petang. Tiga orang meninggal akibat kejadian itu.

Informasi yang dihimpun JIBI/Harian Jogja di lokasi kejadian, sebanyak 24 orang peserta diklat penelusuran dari federasi itu mulai memasuki Gua Seropan II atau juga disebut Gua Serpeng yang berkarakter gua vertikal itu, kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.

Pada pukul 17.00 WIB, hujan deras mengguyur tiba-tiba di wilayah Semanu dan sekitarnya. Air dari hulu gua berdebit tinggi itu diduga mulai meninggi. Sebanyak 18 orang berhasil menyelamatkan diri sebelum banjir datang. Enam sisanya terjebak.

Dari enam orang yang terjebak itu, tiga ditemukan tewas, satu selamat dan dua orang lagi hilang. Ketiga korban meninggal itu berjenis kelamin dua laki-laki dan satu perempuan itu hingga tadi malam pukul 23. 45 WIB belum teridentifikasi. Jenazah dibawa ke RSUD Wonosari.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif