news
Langganan

PENELITIAN TERBARU : Mau Bedakan Makanan Haram dan Halal? Pakai Alat Ini - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mediani Dyah Natalia Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Rabu, 1 April 2015 - 05:21 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi labelisasi halal bahan makanan. (halalville.blogspot.com

Penelitian terbaru dari Dosen UGM mengenai alat deteksi kandungan derivat babi.

Harianregional.com, SLEMAN-Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat deteksi kandungan derivat babi.

Advertisement

Menggabungkan metode fisika-kimia dan biologi mokuler, alat ini dapat menganalisa derivat babi dalam berbagai produk. Salah seorang anggota peneliti, Abdul Rohman mengatakan analisis derivat babi yang dikembangkan UGM adalah analisis menggunakan spektroskopi inframerah, penggunaan berbagai jenis kromatografi, alat pembau elektronik, dan metode analisis DNA.

“Metode yang dikembangkan ini bersifat spesifik, sensitif, akurat, praktis dan murah,” kata Abdul dalam pidato pengukuhan jabatan Guru Besar, Selasa (31/3/2015), di ruang Balai Senat UGM seperti rilis yang Harianregional.com, terima.

Dosen Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan dari berbagai metode itu, ia bersama tim peneliti mengembangkan analisis derivat babi dengan teknologi spektroskopi inframerah (IR). Berdasarkan riset yang dilakukan, diketahui radiasi elektromagnetik yang berkesesuaian dengan bilangan gelombang diketahui mampu berinteraksi dengan komponen nonhalal.

Advertisement

“IR ini bersifat sidik jari sehingga dapat digunakan pembedaaan komponen halal dan nonhalal,” katanya.

Abdul menambahkan analisis spektroskopi dengan kemometrika, telah diuji ternyata mampu mendeteksi dan menentukan kandungan daging babi atau daging tikus dalam bakso sapi.

Selain dalam produk makanan, Abdul juga menggunakan spektroskopi IR dan kemometrika untuk analisis lemak babi dalam sediaan farmasi seperti sediaan kosmetika lotion. Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) di bilangan gelombang 1.200-1000 cm-1 telah digunakan untuk analisis kuantitatif dan pengelompokan lemak babi dalam lotion.

Advertisement

“Metode ini mampu identifikasi dan kuantifikasi lemak babi dalam lotion,” kata pria kelahiran Pati 38 tahun lalu ini.

Meski spektroskopi FTIR menawarkan kesederhanaan dan kecepatan tetapi metode ini menurut Abdul memiliki kelemahan ketika digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif derivat babi dalam berbagai produk. Kendati begitu, kata Abdul, metode analisis yang dikembangkan diarahkan untuk mencari model analisis produk halal dengan teknik pengoperasiannya yang relatif lebih mudah dan sekaligus murah.

“Metode yang sudah distandarisasi dapat dijadilkan metode standar nasional untuk mendukung implementasi UU Jaminan Produk Halal no 33 tahun 2014 ,” terangnya.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif