by R Bambang Aris Sasangka Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 8 Mei 2012 - 18:36 WIB
Menurut Hudha Abdul Rohman, ketua tim peneliti mahasiswa tersebut, dirinya dan ketiga rekannya yaitu Ahmad Saifi, Ryma Alista dan Ana Fitriana, tertarik meneliti tarian tersebut karena keunikannya. "Semua penarinya harus perawan, hanya digelar satu tahun sekali dan banyak yang mengatakan bahwa Nyai Roro Kidul juga ikut menari pada saat ditarikan di Keraton Kasunanan Surakarta," jelas Hudha kepada Esposin, Selasa (8/5/2012).
Lebih jauh Hudha yang juga alumnus SMA MTA Solo dan pernah menjadi wartawan siswa (Wasis) di Harian SOLOPOS ini menjelaskan, penelitian timnya yang berjudul Bedhaya Ketawang di Era Globalisasi: Sebuah Tantangan bagi Indonesia tersebut akan disusun sebagai buku. Hasil penelitian itu, yang juga dilengkapi video dokumentasi, menurut rencana juga akan dipatenkan. "Kami juga akan menawarkan hasil penelitian ini ke Keraton Surakarta agar bisa ditindaklanjuti,” kata Hudha.
Hudha mengungkapkan, penelitian itu bermula dari tugas penyusunan proposal penelitian dalam mata kuliah penelitian dan teori kebudayaan. "Proposal ini karena dinilai menarik lantas diajukan ke tim PKM. Kami harus bersaing dengan ribuan proposal dari seluruh Indonesia dan ternyata kami berhasil meraih dana hibah penelitian dari Dikti itu," terangnya.