by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id News - Senin, 7 April 2014 - 19:44 WIB
Data yang dihimpun Esposin, salah satu wilayah yang terkena serangan money politics itu terjadi di Dapil 3 (Kecamatan Jatinom, Karanganom, Polanharjo, dan Tulung). Sejumlah warga mengaku memperoleh uang Rp50.000 dengan syarat mendukung caleg tertentu.
Salah seorang warga Tulung yang enggan disebutkan namanya mengaku mendapatkan sejumlah uang yang diberikan oleh tim sukses caleg. Bahkan, warga juga disodorkan gambar wajah caleg yang harus dipilihnya.
“Tim sukses tersebut datang dan meminta tanda tangan persetujuan. Jika telah menandatangani lalu diberi uang Rp50.000. Ya saya terima saja uangnya,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Senin (7/4/2014).
Kasus money politics juga terjadi di Dapil 1 (Kecamatan Ngawen, Kebonarum, Klaten Utara, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Wedi dan Kalikotes). Politik kotor tersebut menyasar komunitas pemuda desa.
Modus yang dipakai tim sukses caleg adalah dengan mendatangi pemuda desa dan meminta tanda tangan pernyataan dukungan. Tim sukses tersebut kemudian memberikan iming-iming sejumlah uang untuk kas paguyuban pemuda.
“Kami disuruh mencoblos gambar caleg dengan imbalan akan diberikan uang untuk kas pemuda,” katanya salah satu warga Ngawen yang enggan disebutkan namanya. Demikian pula saat ditanya dari partai mana pelaku money politics itu berasal, ia enggan menyebutkannya.
Lebih lanjut, dia mengatakan tim juga menyasar warga yang memiliki hak pilih. “Warga diberi Rp25.000 hingga Rp35.000 tiap orang. Mereka juga diminta untuk memberikan suara dukungan dalam pemilu,” imbuhnya.