by Rahmad Fauzan - Espos.id News - Minggu, 30 Mei 2021 - 22:45 WIB
Esposin, JAKARTA — Pemerintah menguatkan program-program jaring pengaman sosial. Penguatan jaring pengaman sosial itu diklaim sebagai mitigasi atau tindakan mengurangi dampak bencana atas risiko anjloknya daya beli pekerja yang terkena pemberhentian hubungan kerja atau PHK.
Salah satu penguatan jaring pengaman sosial itu adalah dengan melakukan reskilling pekerja terdampak PHK.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri mengatakan pemerintah juga menyiapkan program penyiapan usaha mandiri dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersedia.
Baca Juga: Ini Tips Rumah Rapi & Bersih Jelang Lebaran
Upaya tersebut tidak terlepas dari masih terus berlangsungnya fenomena negatif di sejumlah sektor industri Tanah Air. Dia mengungkapkan mediasi juga dilakukan oleh Kemenaker terhadap sejumlah perusahaan yang sedang dilanda isu ketenagakerjaan.
Adapun, lama waktu mediasi tergantung kepada masing-masing pihak, baik pemberi kerja maupun pekerja. Namun, Putri menegaskan perusahaan tidak bisa menawarkan pekerja opsi pemberhentian hubungan kerja.
"Perusahaan tidak bisa menawarkan pemberhentian hubungan kerja kepada pekerja. Kita bisa ditegur International Labour Organization (ILO) kalau perusahaan penawarkan PHK kepada pekerjanya," ujar Putri ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (30/5/2021).
Pihak HERO juga telah menemui Kemenaker untuk membahas rencana penempatan kembali tenaga kerja yang di-PHK di unit lain korporasi, yakni IKEA. Namun, rencana tersebut masih dalam bentuk wacana karena pembangunan 5 pusat perbelanjaan IKEA masih bergantung dengan situasi ekonomi.
Pemerintah saat ini masih menunggu selesainya pendataan oleh perusahaan terhadap bekas pekerja untuk diikutsertakan ke dalam program reskilling pemerintah. Perusahaan meminta waktu satu pekan untuk melakukan pemetaaan. "Namun, pekerja harus menghadapi kemungkinan untuk diganti pekerjaannya," ungkapnya.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos