by Rudi Hartono Jibi Solopos - Espos.id News - Rabu, 2 April 2014 - 06:31 WIB
Teman kencan Yayuk diduga pria bertopi yang bersama Yayuk mendaftar check in untuk short time di hotel tersebut.
Begitu mayat Yayuk ditemukan telanjang dalam kondisi terjerat tali sepatu, beberapa jam setelahnya, aparat Polsek Banjarsari meminta keterangan teman dekat korban, Bd, 26, warga Jengglingan, Tlogotirto, Sragen.
Bd disebut sumber Esposin, merupakan orang yang mengawasi korban saat bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK). Informasi lain menyebutkan Bd berada di ujung gang tak jauh dari lokasi kejadian saat korban melayani teman kencannya.
Bd disebut sumber Esposin, merupakan orang yang mengawasi korban saat bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK). Informasi lain menyebutkan Bd berada di ujung gang tak jauh dari lokasi kejadian saat korban melayani teman kencannya.
Bekas Cekikan
Informasi yang diperoleh Esposin di Instalasi Kedokteran Forensik dan Mediko Legal RSUD dr. Meowardi, Solo, leher korban ditemukan bekas jeratan atau cekikan berwarna merah.
Dugaan sementara korban tewas akibat dibunuh. Hal itu berdasar temuan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, yakni leher korban yang terjerat tali.
“Kami masih berusaha menemukan lelaki teman kencan korban. Korban diduga memang sebagai PSK,” terang Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.
Terpisah, Kanitreskrim Polsek Banjarsari, AKP Sunarto, saat ditemui wartawan menyampaikan, petugas sudah memeriksa sejumlah saksi baik dari pekerja Hotel Arjuna, maupun teman dekat korban, Bd.
Dia menegaskan, Bd dimintai keterangan sebagai saksi. Ketika ditanya adakah kecurigaan terhadap Bd, Sunarto mengatakan masih mengembangkan penyelidikan.
“Yang jelas kami langsung bergerak cepat saat mendapat laporan. Olah TKP kami laksanakan dini hari itu juga. Sejumlah saksi juga sudah kami mintai keterangan,” papar Sunarto mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman.
Sementara itu, saat Esposin hindak meminta konfirmasi kepada pihak hotel, petugas jaga menolak berkomentar. Lelaki itu juga tidak mengizinkan Esposin menemui pemilik atau otoritas hotel lainnya. Bahkan, dia juga melarang Esposin mewawancarai orang yang ada di hotel.
“Sudah selesai, sudah ditangani polisi. Kalau mau tanya, tanya saja ke polisi,” kata lelaki itu ketus.