by Redaksi - Espos.id News - Jumat, 17 Februari 2012 - 15:52 WIB
NGANJUK--Tersangka pembunuhan berantai di Nganjuk, Jatim, Mujianto alias Menthok alias Genthong (24) menyebut J atau Joko Suprianto sebagai pasangan seksnya. Joko membantah pengakuan itu, karena dirinya lelaki normal dan pernah menikah.
"Saya normal, pernah menikah 20 tahun lalu tapi hanya beberapa bulan," kata Joko kepada wartawan di SMP 6 Nganjuk, Jumat (17/2/2012).
Joko yang berprofesi sebagai guru itu menyatakan hubungannya dengan Mujianto hanya sebatas majikan dan pembantu. Dia membantah pengakuan Mujianto yang menyatakan mendapatkan nomor kontak korban dari ponselnya.
"Dia mendapatkan kontak itu dari internet. Dari Facebook, bukan dari handphone saya," kata warga Sonopetik, Berbek, Nganjuk itu.
Pria berusia 54 tahun itu tahu betul bahwa Mujianto sering berselancar di dunia maya. Kemungkinan besar, dari aktivitas itulah Mujianto menemukan komunitas gay dan akhirnya sering berhubungan dengan anggota komunitas tersebut.
Mengenai penemuan VCD porno dan sisa racun tikus di rumahnya, Joko mengakuinya. Namun ia tidak pernah tahu soal tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan di kepolisian selama beberapa hari, Joko dilepas. Mulai hari ini, ia menjalani rutinitas hariannya di sekolah.
Kasus pembunuhan berantai terungkap setelah ada laporan dari dua korban selamat. Mujianto mengaku meracuni 15 pasangan seksnya, tapi polisi memastikan baru ada enam korban. Empat korban tewas dan dua lainnya selamat.
(detikcom)