by Irawan Sapto Adhi Jibi Solopos - Espos.id News - Sabtu, 15 November 2014 - 16:45 WIB
Esposin, BOYOLALI - Sedikitnya 80 personel polisi dikerahkan untuk berjaga-jaga di permakaman Dusun Seling RT 002/RW 001 Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, selama proses pembongkaran makam nenek Ngatiyem, 70, Sabtu (15/11/2014)
Ngatiyem adalah korban pembunuhan oleh Riswanto, 24, yang tidak lain adalah cucunya sendiri. Pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk kepentingan autopsi. (baca: Ngatiyem Rela Jualan Es Keliling)
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Purwanto mengatakan pengerahan personel kepolisian dalam jumlah cukup banyak tersebut untuk menjaga kondusivitas situasi selama proses autopsi berlangsung.
“Aman sih pasti aman. Warga datang [ke makam] hanya sekedar melihat, tidak ada [motif] yang lain, karena kasus pembuhunan ini lingkup keluarga. Maksudnya, yang tersakiti dan dendam enggak ada. Motif warga yang datang ke makam hanya menonton,” kata Purwanto saat dijumpai