news
Langganan

PEMBOBOLAN : Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pencurian Ilufa 168 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rudi Hartono Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Rabu, 27 Maret 2013 - 06:38 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

SOLO — Aparat Polsek Serengan merasa cukup kesulitan mengungkap kasus pencurian di Ilufa 168 di lantai III Plasa Singosaren, Senin (25/3/2013). Pasalnya, kamera CCTV yang diandalkan penyidik untuk mengusut kasus itu, tidak berhasil merekam aksi pelaku membobol uang di laci meja kasir.

Kapolsek Serengan, Kompol Edy Sulistyanto, saat dimintai konfirmasi Esposin, Selasa (26/3/2013), mengungkapkan pihaknya belum menemukan titik terang dalam mengusut kasus pencurian di toko aksesori telepon selular (ponsel) itu. Terlebih, kata Edy, aksi pelaku tidak terekam CCTV meski di toko tersebut ada sistem pengamanan itu.

Advertisement

“Kami sudah memeriksa saksi-saksi. Namun, keterangan mereka tidak mengindikasikan kepada pelaku tertentu. Sehingga, penyelidikan belum mengarah kepada dugaan pelaku,” terang Edy .

Ketika ditanya mengenai dugaan jumlah pelaku, mantan Kapolsek Eromoko, Wonogiri, itu mengatakan belum dapat memastikannya. Menurutnya, segala kemungkinan bisa terjadi mengingat pencurian semacam itu dapat dilakukan satu orang maupun lebih dari satu orang.

Kuat dugaan, kata Edy, pelaku telah berada di dalam area toko atau studio film sebelum toko yang menjadi sasaran tutup. Dugaan itu diperkuat dengan temuan adanya kerusakan pintu menuju Ilufa atau di depan papan jadwal pemutaran film Studio 1, 2, 3 Singosaren rusak di bagian dalam.

Advertisement

“Kami masih menyelidiki kasus itu,” pungkasnya.

Terpisah, pemilik Ilufa 168 Plasa Singosaren, Halim, 37, kepada Esposin mengatakan hingga saat ini [Selasa] dirinya belum mengetahui jumlah pasti uang yang diambil pencuri. Pasalnya, ia belum bertemu dengan kasir, supervisor atau kepala toko. Ia mengungkapkan, pencurian tersebut baru kali pertama terjadi di Ilufa. Kejadian tersebut membuatnya memikirkan sistem pengamanan yang dinilainya masih kurang ketat. Ia pun berencana meningkatkan pengamanan termasuk ingin menyediakan listrik tambahan agar CCTV tetap dapat menyala, meski sudah tutup.

“Yang jelas kami akan meminta pertimbangan polisi terkait pengamanan di toko saya,” papar Halim.

Advertisement
Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif