by Kharisma Dita Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 24 Mei 2015 - 10:00 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Peluang usaha bisnis ular dilakukan Waluyo, 50. Warga RT 011/RW 001 Dukuh Harjosumartan, Desa Sambon, Banyudono, Boyolali menjadikan ular sebagai ladang bisnis. Dalam sebulan pemilik usaha pengolahan ular ini mampu mendapatkan omzet mendapai Rp125 juta.
Kepada Esposin, Sabtu (23/5/2015), Waluyo menuturkan bisnis jual beli ular baik ular hidup maupun ular potong telah digelutinya selama 30 tahun.
Ada beberapa jenis ular yang diperjualbelikannya, mulai dari berbagai jenis ular kayu, sanca, dan ular kobra. Jenis primadona adalah ular kobra.
Ada beberapa jenis ular yang diperjualbelikannya, mulai dari berbagai jenis ular kayu, sanca, dan ular kobra. Jenis primadona adalah ular kobra.
Mengolah Ular
Ning menjelaskan sebelumnya ratusan ular hidup didiamkan selama kurang lebih setengah jam dalam bak tertutup berisi air tawar hingga mati. Kecuali ular kobra, satu-persatu ular yang telah mati dipompa meggunakan alat pompa khusus yang dimasukkan dalam mulut ular.
Setelah itu pada bagian bawah mulut ular diikat kencang dengan karet gelang guna mencegah udara kembali keluar. Pemompaan bertujuan agar tubuh ular mengembang sehingga mudah untuk dikuliti.
Lima menit sesudahnya, barulah ular-ular tersebut siap dikuliti dan dipisahkan antara daging dengan organ-organ dalam tubuhnya. Organ-organ tersebut pun masih harus dipisah lagi empedunya.
Sementara itu bersebelahan dengan tempat pemotongan ular, di antara tumpukan bilah-bilah bambu tipis, dua orang pria tampak sibuk mengelontong atau memasukkan sejumlah bilah bambu ke dalam longsongan kulit ular. Sebelum bilah bambu disisipkan, Amat, 25, salah seorang karyawan di sana mencelupkan terlebih dahulu ujung ujung bilah pada minyakgajih [lemak] ular.
“Satu longsong kulit ular dapat dimasuki 3-4 bilah, tergantung ukuran ularnya. Minyak ular ini sebagai pelicin agar kulit tidak tergores saat disisipi bambu,” kata dia di sela-sela aktivitasnya, Sabtu.
Longsongan-longsongan kulit ular tersebut nantinya akan dijemur berjajar di bawah sinar matahari langsung selama kurang lebih setengah hari. Menggunakan cutter, longsongan kulit yang selesai dijemur tersebut dibelah pada bagian tengahnya, lalu dikelupas secara perlahan.
Lembaran-lembaran kulit ular kemudian dipilah per jenis ular, lalu dilipat dan ditumpuk jadi satu dalam ruang penyimpanan tersendiri. Kulit-kulit ini pun harus rutin diberi kapur barus dan disemprot anti nyamuk sepekan sekali untuk mengantisipasi kutu.