news
Langganan

Peluang islah PKB terbuka lebar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Senin, 11 Januari 2010 - 14:05 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Jakarta-- Sesepuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang menyusun format islah atau rekonsiliasi menjelang pelaksanaan Muktamar NU di Makassar, Maret mendatang.

Salah satu bekas petinggi PKB yang kini aktif di lembaga tinggi negara membenarkan ihwal proyek islah PKB tersebut. “Ya benar, memang kami tengah menyusun formula islah, sudah ada pertemuan,” ujar tokoh yang enggan disebutkan namanya seperti dilansir INILAH.com di Jakarta, Minggu (10/1).

Advertisement

Menurut dia, dirinya bersama eksponen PKB lainnya telah melakukan pertemuan untuk merancang format islah di PKB dan akan dilanjutkan dalam pertemuan-pertemuan berikutnya. “Formatnya masih dalam proses. Formula islah belum tuntas. Nanti endingnya pada saat muktamar NU di Makassar,” tambahnya.

Perkembangan faksi-faksi di PKB memang cukup panjang. Jika mundur ke belakang sejak konflik era Ketua Umum Matori Abdul Djalil dan Alwi Shihab-Syaifullah Yusuf. Di konflik era tersebut melahirkan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pimpinan Choirul Anam alias Cak Anam.

Advertisement

Perkembangan faksi-faksi di PKB memang cukup panjang. Jika mundur ke belakang sejak konflik era Ketua Umum Matori Abdul Djalil dan Alwi Shihab-Syaifullah Yusuf. Di konflik era tersebut melahirkan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pimpinan Choirul Anam alias Cak Anam.

Sedangkan faksi yang tampak di partai ini sedikitnya ada tiga kelompok yaitu kubu Muhaimin Iskandar, Yenni Wahid, dan LukmanEdy. Latar belakang ini menggerakkan eksponen PKB seperti Alwi Shihab, Mahfud MD, KH Hasyim Muzadi, termasuk KH A Musthofa Bisri dan beberapa nama senior lainnya untuk melakukan ‘proyek rekonsiliasi’.

Dari Rembang, Jawa Tengah, salah satu deklarator PKB KH A Mustafa Bisri alias Gus Mus tidak secara eksplisit membenarkan perihal proyek islah yang tengah digagas beberapa eksponen PKB. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti rencana islah yang digagas eksponen PKB itu.

Advertisement

Rencana islah PKB yang digagas beberapa eksponen PKB ini memang cukup rasional dan terbuka peluang untuk terwujud. Setidaknya, pasca wafatnya Deklarator PKB KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 30 Desember 2009 lalu, tidak ada lagi figur dominan yang menonjol di PKB.

Hal ini menjadi peluang bagi eksponen PKB untuk menggalang komunikasi dan menyusun format islah dengan para eksponen partai baik dari kalangan politisi maupun para kyai yang dalam beberapa konflik sebelumnya menyingkir.

Format islah yang akan digagas eksponen PKB akan bergerak dari kalangan politisi senior dan kyai sepuh yang kemudian bergerak ke kalangan yang kini tengah bertikai. Dengan cara ini, pihak-pihak yang bertikai sulit untuk mengelak desakan islah yang telah diformat para sesepuh PKB.

Advertisement

“Nanti geraknya dari para eksponen PKB dan kyai-kyai sepuh, baru kemudian ke pihak-pihak yang kini tengah bertikai,” kata sumber di internal PKB yang mengaku tidak berada di kubu PKB manapun itu.

Jika format itu terlaksana, baik kubu Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, maupun Lukman Edy tidak bakal bisa menolak format islah yang disodorkan para kyai sepuh dan eksponen PKB.

“Toh, basis massa PKB ada di kyai-kyai itu, bukan di Imin atau Yenni,” tegasnya yang menegaskan hakikatnya Imin maupun Yenni bukanlah sosok yang somebody di PKB. Keduanya saat ini nyaris menjadi no body di realitas politik PKB.

Advertisement

Di tengah rencana proyek islah yang digagas para eksponen PKB dan kyai-kyai sepuh, seperti biasanya, dua kubu yang tengah bertikai masih saling bersahutan satu sama lain. Seperti pernyataan Muhaimin di Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/1) menegaskan akan memberi tempat bagi pihak yang mau islah dengan dirinya.

“Bagi yang mau islah kami persilahkan sedangkan kelompok yang tidak mau tidak apa-apa kami terbuka,” katanya seraya menyebutkan islah tersebut nantinya yang akan diwujudkan dalam struktur PKB semisal di DPC, DPW maupun DPP.

Sementara Juru Bicara DPP PKB Kalibata Imron Rosadi Hami menegaskan kejatuhan Muhaimin hanya tinggal menunggu waktu saja. “Kejatuhan Muhaimin (Cak Imin) tinggal menunggu waktu,” ujarnya seraya menegaskan gagasan islah dari PKB Muhaimin sudah telat, apalagi Muhaimin telah mempolitisasi meninggalnya Gus Dur.

Meski ‘dua PKB’ masih saling bersahutan, para eksponen PKB dan kyai-kyai sepuh tak terpengaruh kondisi tersebut. Suasana tersebut justru memantik semangat kyai-kyai dan eksponen PKB melanjutkan proyek islah itu. Seperti pepatah, ‘anjing menggongong kafilan tetap berlalu’ demikian tampaknya di pikiran para kyai sepuh dan eksponen PKB itu.

isw

Advertisement
Indah Septiyaning Wardani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Islah PKB
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif