news
Langganan

PELECEHAN SEKSUAL GURU TK : Korban Dihipnotis, Disuruh Buka Celana, Lalu Digerayangi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rudi Hartono Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Sabtu, 28 Juni 2014 - 00:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok)

Esposin, SOLO -- Dugaan pelecehan seksual yang menyeret kepala sebuah taman kanak-kanak (TK) di Kepatihan Kulon, Jebres, Solo, WBS, terhadap calon guru, MM, 18, diduga menggunakan hipnotis. Pelaku disebut telah menggerayangi kemaluan korban yang saat itu sedang terhipnotis.

Pejabat Humas LUIS, Endro Sudarsono, selaku pihak yang telah diberi kuasa pendampingan korban, kepada Esposin, kronologi kasus ini. Menurut Endro, peristiwa bermula ketika MM dinyatakan diterima menjadi pengajar di TK pimpinan WBS. WBS memberi syarat sebelum dapat mengajar MM diwajibkan mengikuti pembekalan.

Advertisement

Hingga suatu saat, WBS memberi pembekalan di ruang bermain. WBS memberi materi menari dan bernyanyi secara privat. Namun, kata Endro, bukannya diberi materi, MM justru dihipnotis.

“Dalam posisi itu MM diminta melepas baju dan celana. MM pun nurut. MM kepada kami mengaku dihipnotis. Sampai akhirnya WBS mengenggerayangi kemaluan MM. Peristiwa terjadi pukul 12.45 WIB sampai 14.00 WIB,” urai Endro saat dihubungi Esposin, Jumat (27/6/2014).

Atas peristiwa tersebut MM sangat syok. Dia baru berani bercerita kepada orang tuanya Rabu pagi. Menurut Endro, MM sudah dimintai keterangan oleh penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Solo, Kamis (26/6/2014) malam. MM telah menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya tersebut.

Advertisement

“Selain mendampingi kami juga berupaya memulihkan kondisi psikologi MM,” imbuh Endro.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, saat ditemui wartawan membenarkan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut. Dia mengaku telah meminta keterangan korban. Dia mengagendakan memeriksa terlapor Jumat siang. “Laporan baru kemarin [Kamis] jadi ya masih penyelidikan. Tentu kami akan menindaklanjuti laporan ini,” terang Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis WBS belum dapat dimintai konfirmasi. Dua nomor telepon selular (ponsel) yang tertera di kartu namanya saat dihubungi Esposin tidak aktif. Saat Esposin mencoba lagi salah satu nomor aktif, namun WBS tidak menerima telepon. Ketika berupaya ditemui di TK tempatnya bekerja, WBS tidak berada di tempat.

Advertisement
Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif